ID230302-P
Investor Daily
10 >>
>>
24 >>
9
ENERGY
INDUSTRIES
MONEY & BANKING
BRI Tumbuh Berkelanjutan Berkat Empat Faktor
Presiden Dukung Transformasi Indonesia Menuju Ekonomi Hijau
Awal Tahun, Kunjungan Wisman Melonjak 503%
KAMIS 2 MARET 2023
Target Inflasi Bakal Tercapai
Oleh Arnoldus Kristianus dan Nida Sahara
JAKARTA, ID – Tren inflasi yang terkendali dalam dua bulan pertama 2023 memperkuat optimisme bahwa target inflasi tahun ini—yang berada dalam rentang 3% ± 1%—bakal tercapai. Inflasi rendah memberi ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk kembali menahan kenaikan suku bunga acuan, BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR), yang saat ini di level 5,75%. Jika suku bunga acuan stabil, ekspansi kredit perbankan tahun ini sebesar 10-12% akan terwujud.
MARKETS & CORPORATE
Perkembangan Inflasi Bulanan (MTM) dan Tahun (YOY) Sejak Tahun 2019
Jumlah Penduduk Miskin dan Pengangguran, 2019-2022
30 JUTA ORANG
8,00%
26,36 Penduduk Miskin
7,00
Inflasi (YOY) 5,47
6,00
20
5,00
4,00
Ags ‘22
3,00
8,42 Pengangguran
2,00
Inflasi (MTM) 0,16
10
1,00
■ Entus Asnawi Mukhson
0,00
Adhi Karya Terima Pembayaran Proyek Rp 24 Triliun PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menerima pembayaran proyek Rp 24 triliun dari kontrak LRT Jabodebek dan jalan tol Sigli-Banda Aceh. Sampai akhir tahun ini, perseroan menargetkan
-1,00
0
-2,00
JAN 2019
JAN 2022 SEP
JAN 2019
JAN 2020
JAN 2021
JAN 2022
JAN 2023
SUMBER: BPS ILUSTRASI: FREEPIK
SUMBER: BPS ILLUSTRASI: ISTIMEWA
D engan suku bunga kredit seper ti saat i n i , p a r a p e l a ku usaha mendapatkan kesempatan untuk terus ekspansi. Tak hanya bisa menyokong pencapaian target per tumbuhan ekonomi yang dalam Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara 2023 ditetapkan 5,3%, dunia usaha yangmenggeliat pun mampu menciptakan ban yak lapangan kerja. Semua ini diharapkan bisa bermuara pada penurunan angka pengangguran dan kemiskinan yang tahun ini dit argetkan masing-masing menjadi 5,3–6,0% dan 7,5– 8,5%. Demikian rangkuman pandan gan yang dihimpun Investor Daily dari sejumlah sumber, menang gapi laporan indeks harga konsu men (IHK) Badan Pusat Statistik untuk periode Februari 2023 pada Rabu (01/03/2023). Mereka adalah Direktur di Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Fadjar Majardi, CEO BRI Group Sunarso, Corporate Secretar y PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rudi As Aturridha, Ketua Ko mite Analis Kebijakan Ekonomi
tembakau yang mengalami inflasi hingga 7,23% (yoy), memberikan andil ke inflasi sebesar 1,87% hingga Februari 2023. Sedangkan kelompok transpor tasi yang mengalami inflasi hingga 13,59% secara year on year memberikan kontribusi terbesar ke dua ter hadap inflasi yakni sebesar 1,63%. Berkat Sinergi Erat Di r ek t ur d i Depa r t emen Komunikasi BI Fadjar Majardi menyebutkan, inflasi yang ter kendai pada Januari dan Februari 2022 tidak terlepas dari pengaruh positif respons kebijakan moneter BI serta sinergi erat pengendalian inflasi antara bank sentral dan pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun mitra strategis lainnya melalui TimPengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) serta GerakanNasional Pengendalian Inflasi Pangan (GN PIP) di berbagai daerah.
rumah tangga,” kata dia. Selanjutnya komponen harga diatur pemerintah jugamengalami inflasi bulanan 0,14% atau lebih tinggi dari Januari 2023 yang mengalami deflasi 0,55%. Kom ponen harga diatur pemerintah memberi andil 0,03% terhadap inflasi Februari 023. Sementara itu, komponen harga bergejolak mengalami inflasi 0,28% atau lebih rendah diband ingkan Januari 2023 yang 1,40%. Komponen ini memberi andil 0,05% terhadap inflasi Februari 2023. “Komponen harga berge jolak mengalami inflasi tapi lebih rendah dari bulan sebelumnya. Komoditas yang memberi andil adalah beras, bawang merah, cabai merah, bawang putih, dan kentang,” ucap. Ia mengungkapkan, dari 90 kota yang terdata indeks harga konsumen (IHK), terdapat 63 kota yang mengalami inflasi dan 27 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ternate, yakni 1,85%, sedang deflasi terdalam terjadi di Jayapura, -0,84%. Secara tahunan, kelompok pen geluaran makanan, minuman, dan
Rabu (01/03/2023). Dia mengatakan, kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi 0,48%% dan memberikan andil 0,13% ke inflasi Februari 2023. Pada saat yang sama, komoditas pendorong deflasi secara bulanan terbesar adalah komponen trans portasi sebesar 0,22% dan mem berikan andil -0,03%. “Komoditas pendorong deflasi secara bulanan untuk kelompok pengeluaran transportasi adalah tarif angkutan udara,” kata Pudji. Sedangkan berdasarkan kom ponen, inflasi pada Februari 2023 didorong oleh komponen inti yang mengalami inflasi bulanan sebesar 0,13% atau lebih rendah dari Januari 2023 yang sebesar 0,33%. Komponen inti memberi andil terhadap inflasi Februari 2023 sebesar 0,08%. “Tekanan inflasi komponen inti lebih rendah dibanding bulan se belumnya. Hal ini sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia untuk mempertahankansukubungaacuan dengan komoditas yang dominan memberi andi inflasi komponen inti adalahsewa rumahdanupahasisten
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Ajib Hamdani, Chief Economist PT Bank Permata Tbk Josua Pardede, ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Faisal Rachman, dan peneliti Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet . BPS melaporkan, inflasi bulan ke bulan pada Februari 2023 mencapai 0,16%, lebih rendah dari Januari 2023 yang sebesar 0,34%, meski lebih tinggi dari periode sama tahun lalu yang mengalami deflasi 0,02%. Dengan demikian, tingkat inflasi year to date (ytd) Februari 2023 adalah sebesar 0,50%, sedangkan inflasi year on year (yoy) sebesar 5,47%. Deputi Bidang Statistik Dis tribusi dan Jasa BPS Pudji Is martini menjelaskan, kelompok pengeluaran yang mendorong inflasi adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau. “Peny umbang inflasi bulanan di ant aranya adalah komoditas be ras (0,08%), rokok kretek filter (0,04%), bawang merah (0,03%), cabai merah (0,02%), dan rokok putih (0,02%),” papar dia dalam konferensi pers secara hibrida,
>> 15
mendapatkan tambahan pembayaran proyek Rp 7 triliun.
MACRO ECONOMICS
Januari-April, Produksi Beras Indonesia Capai 13,79 Juta ton Badan Pusat Statistik (BPS) mem perkirakan, produksi beras nasional pada Januari-April 2023 mencapai 13,79 juta ton, naik 0,08 juta ton atau 0,56% dibandingkan periode sama 2022 yang sebesar 13,71 juta ton. Kenaikan tersebut sejalan dengan meningkatnya produksi padi hingga 0,53% yang didorong oleh bertambahnya luas panen sampai 2,13% pada Januari-April 2023 dibanding Januari-April 2022. Namun Kebijakan Automatic Adjustment Tak Hambat Belanja Prioritas K/L Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan, kebijakan pencadangan anggaran ( automatic adjustment ) dijalankan untuk mengantisipasi dampak kondisi perekonomian global terhadap perekonomian domestik. Walaupun ada pencadangan anggaran, tetapi hal itu tidak mengurangi kegiatan prioritas dari setiap kementerian/lembaga (K/L). >> 8 AGRIBUSINESS
Bersambung ke hal 2
69 PEGAWAI BERHARTA TIDAK WAJAR BAKAL DIPERIKSA Dalami Kasus Rafael, Kemenkeu Bentuk Tiga Tim
“Pelaporan kepada WISE dapat disampaikan melalui website www. wise.kemenkeu.go.id atau melalui saluran hotline 134,” ujar dia. Menu r u t Suaha s i l , upa y a pengawasan integritas dan pence gahan di Kemenkeu dilaksanakan dengan Kerangka Kerja Integritas, menggunakan tiga garis pertahanan (3- line of defence ). Di lini pertama adalah manajemen pada unit kerja dan kantor masing-masing. Lini kedua yaitu di tingkat unit eselon I. Lini ketiga yaitu Itjen Kemenkeu yang juga memiliki struktur dan kelengkapan dalam melakukan penegakan disiplin dan menjaga integritas Kemenkeu.
sedang mendalami lebih lanjut Laporan Harta Kekayaan Negara (LHKPN) dan dugaan harta yang belum dilaporkan, serta kecocokan profil dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT). “Saya ingatkan bahwa Rafael masih berstatus sebagai aparatur sipil negara (ASN), sehingga masih terikat dengan seluruh perund ang-undangan, kode etik, dan ASN Kemenkeu,” tandas dia. Suahasil menjelaskan, ke depan, Kemenkeu tetap membutuhkan masukan dari masyarakat. Kemen keu membuka saluran pengaduan Whistleblowing System (WISE). Pengaduan yang masuk ditindak lanjuti, dengan rangkaian kegi atan, mulai dari verifikasi sampai investigasi yang dapat berujung kepada penj atuhan hukuman disiplin.
Nainggolan, Stafsus Komunikasi Strategis Kemenkeu Yust inus Prastowo, Sekjen Kemenkeu Heru Pambudi, serta Dirjen Bea Cukai Askolani. Irjen Kemenkeu, Awan Nur mawan Nuh mengungkapkan, Kemenkeu juga melibatkan KPK serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). “Sinergi dengan PPATK dilakukan untuk mendalami harta yang belum dilaporkan Rafael, sedangkan sin ergi dengan PPATK dilakukan un tuk mendalami informasi transaksi keuangan yang bersangkutan,” tutur dia. Wamenkeu, Suahasil Nazara menegaskan, pihaknya akan men indaklanjuti kasus tersebut dengan meminta Rafael menunjukkan buk ti-bukti kepemilikan harta kekay aannya. Tim Itjen bersama KPK
memeriksa secara seksama harta Rafael, yang kasusnya mencuat setelah anaknya, Mario Dandy, menganiaya secara brutal anak pengu r us GP Anso r, Da v i d Latumahina. Rafael diduga memi liki harta kekayaan yang diperoleh secara tidak wajar senilai Rp 56 miliar. “Ketiga tim tersebut dibentuk untuk mempercepat proses pe meriksaan dan fokus terhadap isunya,” kata Inspektorat Jenderal (Irjen) Kemenkeu, Awan Nur mawan Nuh dalam konferensi pers di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Rabu (01/03/2023). Konferensi pers tersebut dihadiri antara lainWakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara, Dirjen Pajak Suryo Utomo, Deputi Pencegahan Korupsi Komisi Pem berantasan Korupsi (KPK) Pahala
Oleh Arnoldus Kristianus
demikian, potensi produksi beras itu bisa saja nantinya terkoreksi karena pengaruh cuaca.
>> 11
JAKARTA, ID - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) segera membentuk tiga tim untuk mend alami kasus Rafael Alun Trisam bodo (RAT), pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang diduga memiliki har ta kekayaan secara tidak wajar dan gemar memperton tonkan kemewahan. Tim pertama yang akan diben tuk Kemenkeu adalah tim eksa minasi yang bertugas melakukan pemeriksaan lapangan terhadap laporan kekayaan har ta Rafael. Sedangkan tim kedua yaitu tim pengurusan harta kekayaan yang dilaporkan. Adapun tim ketiga ada lah tim investigasi untukmendalami dugaan fraud (kejahatan). Ke t i ga t im t er sebut baka l
NATIONAL & POLITICS
Rafael Alun Jalani Pemeriksaan 8,5 Jam di KPK
Mantan pejabat Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan Rafael Alun Trisambodo menjalani klarifikasi soal Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) selama 8,5 jam oleh KPK.
Bersambung ke hal 12
>> 14
>> HARGA ECERAN RP 9.000 (BERLANGGANAN RP 160.000 /BULAN)
WWW.INVESTOR.ID
>> INVESTOR DAILY EDISI 2023 NO. 6299
>> TELP REDAKSI: (021) 29957500, IKLAN: (021) 29957500, SIRKULASI: (021) 8280000, LAYANAN PELANGGAN: (021) 2995 7555, FAX. (021) 5200 812
2 INTERNATIONAL KAMIS 2 MARET 2023
Perang Ukraina Akan Memecah Belah Lagi G20 NEW DELHI, ID – Perang di Ukraina akan memecah belah lagi kelompok negara G20. Sebagaimana terjadi pada pertemuan-pertemuan tingkat menteri G20 tahun lalu, pada masa presidensi Indonesia. Kali ini, India selaku tuan rumah bakal mengalami hal sama, termasuk pada pertemuan tingkat menteri luar negeri (menlu), Kamis (2/03/2023) waktu setempat.
Oleh Iwan Subarkah Nurdiawan M enlu Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dijadwalkan berada di New Delhi pada Rabu (1/03/2023) bersama enlu Rusia Sergei Lavrov untuk pertemuan G20. Perang di Ukraina dan ketegangan AS dengan Tiongkok akan membayangi upaya tuan rumah India untuk menjalin persatuan di antara negara-negara ekonomi utama dunia itu. B l i n k e n me n g a t a k a n t i d a k berencana bertemu secara langsung dengan Lavrov di pertemuan tersebut. Tetapi per temuan antarmenlu G20 pada Kamis akan menjadi per tama kalinya kedua pria tersebut berada dalam ruangan yang sama, sejak per temuan G20 di Bali pada Juli tahun lalu. “J ika Rus i a benar -benar s i ap untuk ter l ibat dalam diplomasi kr us i a l yang diper lukan untuk mengakhiri agresi, tentu saja kami akan menjadi yang per tama terlibat, tetapi tidak ada bukti tentang itu,” > Sambungan dari hal 1 Dengan perkembangan tersebut, lanjut dia, inflasi IHK secara tahunan tetap terkendal i sebesar 5,47% (yoy), meskipun sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang mencapai 5,28% (yoy). “Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi inti tetap berada dalam kisaran 3,0±1% pada semester I 2023 dan inflasi IHK kembali ke dalam sasaran 3,0±1% pada semester II 2023,” ujar Fadjar dalam keterangannya, Rabu (01/03/2023). Menurut Fadjar, Bank Indonesia akan terus memperkuat pengendalian inflasi, termasuk melalui koordinasi dengan pemerintah guna memastikan berlanjutnya penur unan inf lasi , termasuk pada periode hari besar keagamaan nasional (HBKN). Fase Ekspansi Secara terpisah, CEO BRI Group Sunarso mengatakan, seperti tahun 2022, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) pada tahun 2023 masih dalam fase ekspansi, ditandai laju per tumbuhan kredit 10%-12%. Kredit akan terus bertumbuh selama ada permintaan dari pelaku usaha dan laju inflasi dapat dikendalikan. “Kalau berdampak pada kenaikan inflasi, tentu bunga kredit akan naik dan itu akan mempengaruhi per tumbuhan kredit,” kata Sunarso dalam diskusi dengan para pemimpin redaksi di Jakarta, Rabu (01/03/2023). Sunarso mengapresiasi pemerintah yang dini lai sukses mengelola ekonomi Indonesia hingga mencapai per tumbuhan 5,31% tahun 2022 dengan inflasi 5,51% meski pada September tahun yang sama ada penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Dia yakin, tahun ini ekonomi Indonesia akan bertumbuh sesuai asumsi APBN 2023, yakni 5,3% meski ekonomi global diwarnai masalah rantai pasok, hiperinflasi, dan kenaikan suku bunga. “Saya baru pulang keliling bertemu para investor. Umumnya pertanyaan mereka adalah bagaimana guideline 2023 terkai t ambisi pemerintah menyalurkan KUR (Kredit Usaha Rakyat —Red),” ujar Sunarso. Target penyaluran KUR tahun 2023 sebesar Rp 460 triliun, naik 23,32% dari tahun 2022, sebesar Rp 373 triliun. Dari target KUR sebesar itu, BRI kebagian Rp 270 triliun. Pertanyaan lain investor, demikian Sunarso, adalah soal pemilu. Mereka mengakui, ekonomi Indonesia cukup impresif. Jika pemilu berjalan kondusif, ekonomi Indonesia akanmelajumeski dunia dilanda prahara. Jika inflasi sulit dikendalikan dan akhirnya naik di atas target, BI akan merespons dengan menaikkan suku bunga. “Jika ini terjadi, yang masalah adalah liquidity . Apakah ada kenaikan dana pihak ketiga dan ada penyerapan kredit?” ujar Sunarso dengan nada tanya. Pada awal tahun pertama pandemi, 2020, likuiditas sempat masalah. Tapi, karena penyerapan kredit melambat, likduitas akhirnya cukup. Tiga bulan setelah pandemi terdeteksi meluas di Indnesia, likuiditas kembali normal. Sedangkan Corporate Secretar y PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rudi As Atur ridha mengatakan, terkendalinya inflasi akanmemulihkan optimisme konsumen danmengurangi kekhawatiran akan perlambatan ekonomi domestik.
Selamat Sementara itu, Ukraina menyatakan telah selamat dari serangan Rusia terhadap inf rast r uktur ai r dan energinya sepanjang musim dingin yang baru saja berlalu. Tetapi Ukraina dalam tekanan sengit di kota Bakhmut. Sedangkan Rusia menyatakan telah menembak jatuh rentetan serangan drone Ukraina di SemenanjungKrimea, yang dianeksasi oleh Rusia pada 2014. Sejak Oktober 2022, Rusia telah menyerang fasilitas utama di Ukraina dengan r udal dan drone, sehingga mengganggu pasokan air, pemanas, dan listrik bagi jutaan rakyat Ukraina. Menlu Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan negaranya telah mampu mengatasi teror musim dingin oleh Putin. Ia menyebut hari per tama musim semi pada Rabu (1/03/2023) sebagai kekalahan besar lainnya bagi Kremlin. “Kami selamat dari musim dingin yang paling sulit dalam sejarah kami. Saat itu dingin dan gelap, tapi kami tidak bisa dihancurkan,” kata Kuleba dalam sebuah pernyataan. (afp) Tapi , lanjut dia , suku bunga kredit yang rendah memang bisa memacu dunia usaha dan mendorong per tumbuan ekonomi, yang bisa bermuara pada penciptaan lapangan ker j a dan pengurangan angka kemiskinan. “Tapi hal ini menurut saya masih membutuhkan dukungan kebijakan yang lebih mikro seperti pemberian insentif bagi dunia usaha,” pungkas dia. Harus Diwaspadai Pada kesempatan yang sama, Pudji Ismartini mengingatkan ada sejumlah komoditas yang harus diwaspadai menjelang bulan Ramadan. Sebab pada bulan Ramadan biasanya terjadi kenaikan permintaan dan berujung pada kenaikan harga. Untuk tahun 2023 ini beberapa komoditas yang harus diwaspadai adalah bahan bakar rumah tangga, minyak goreng, dan daging ayam ras. “Berdasarkan tren beberapa tahun terakhir terlihat bahwa inflasi pada bulan Ramadan perlu dikelola dengan mengendalikan harga komoditas yang dominan mendorong inflasi,” ucap Pudji. Bila melihat data BPS dalam empat tahun terakhir terdapat sejumlah komoditas yang menyebabkan inflasi di bulan Ramadan. Pada tahun 2019 bulan Ramadan jatuh di bulan Mei dan terjadi inflasi 0,68%. Komoditas yang memberikan andil inflasi pada Mei 2019 adalah cabai Merah (0,10%), daging ayam ras (0,05%), bawang putih (0,05%), ikan segar (0,04%), angkutan antarkota (0,04%), dan telur ayam ras (0,02%). Pada tahun 2020, bulan Ramadan jatuh di bulan April dan terjadi inflasi 0,08%. Komoditas yang memberikan andil inflasi pada April 2020 adalah bawangmerah (0,08%), emas perhiasan (0,06%), gula pasir (0,02%), bahan bakar ruta (0,01%), pepaya (0,01%), dan rokok kretek filter (0,01%). Pada tahun 2021 bulan Ramadan jatuh di bulan April yang pada saat itu terjadi inflasi 0,13%. Komoditas yang memberikan andil inflasi pada April 2021 adalah daging ayam ras (0,06%), minyak goreng (0,01%), jeruk (0,01%), bahan bakar ruta (0,01%), emas perhiasan (0,01%), dan anggur (0,01%). Sedangkan pada tahun 2022 bulan Ramadan jatuh di bulan April dengan inflasi sebesar 0,95%. Komoditas yang memberikan andil inflasi pada April 2022 adalah minyak goreng (0,19%), bensin (0,16%), daging ayam ras (0,09%), tarif angkutan udara (0,08%), bahan bakar ruta (0,03%), dan telur ayam ras (0,02%). “Hal ini menjadi tinjaun khusus terkait tingkat inflasi yang patut diwaspadai karena ada kecenderungan harga l ebih t inggi pada bul an Ramadan,” kata Pudji. Dalam kesempatan yang sama, Statistisi AhliMadyaDirektorat Statistik Harga BPS Firmansyah mengatakan, dengan melihat komoditas yang menjadi penyebab inflasi di tahun tahun sebelumnya pemerintah perlu melakukan antisipasi menjelang Ramadan. Menurut dia bisa terjadi pengulangan namun bisa saja berbeda dari tahun-tahun sebelumnya namun pemerintah harus menjaga distribusi barang agar harga tetap terjaga. “Kalau karena harga komoditas tergantung distribusinya, kalau distribusi gak lancar berarti persediaan kur ang seh i ngga ha r ga na i k . Sedangkan kalau pasokan cukup dan harga terjaga berarti produksi cukup, produksi,” kata Firmansyah. (rw/ns)
Kelompok negara G20 yang terdiri atas 19 negara dan Uni Eropa (UE), menguasai sekitar 85% ekonomi dunia dan dua pertiga populasinya. India ingin menggunakan presidensi G20 tahun ini untuk fokus pada isu isu seperti pengentasan kemiskinan dan pendanaan iklim. Tetapi perang Ukra i na dan dampaknya akan mendominasi agenda pertemuan ini. Pekan l a l u , per t emuan para menteri keuangan (menkeu) G20 di Bengaluru gagal menyepakati pernyataan bersama setelah Rusia dan Tiongkok berusaha mencoret bahasa terkait perang Ukraina. Menjadi tuan r umah G20 menempatkan India dalam posisi yang sulit. Karena selain berbagi keprihatinan dengan Barat tentang Tiongkok, India juga merupakan pembeli utama senjata Rusia dan telah meningkatkan impor minyak Rusia. India tidakmengutuk invasi Rusia ke Ukraina, meskipun Perdana Menteri (PM) Narendra Modi mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin tahun lalu bahwa saat ini bukan waktunya untuk berperang. r umah tangga dalam komponen pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh di level potensialnya,” ucap dia saat dihubungi Investor Daily pada Rabu (01/03/2023) malam. Yusufmengatakan, inflasi pada tahun 2022 lalu terjadi karena ketidakpastian di ekonomi global. Sedangkan pada tahun 2023 initensi dari ketidakpastian tersebut, diproyeksikan akan jauh lebih rendah. Hal ini juga terbukti dengan beberapa harga komoditas yang sudah melandai dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu, di awal bulan tahun ini. “Dengan asumsi, kondisi ini bisa dipertahankan sampai dengan tahun depan, saya kira, target inflasi di kisaran 3% plus minus 1% bisa dicapai. Apalagi, belum ada tanda-tanda ada kebijakan pemerintah yang akan meningkatkan inflasi, beda dengan tahun lalu dimana kenaikan tarif PPN (pajak pertambahan nilai) dan BBM bersubsidi menjadi faktor tambahan kenaikan,” kata Yusuf. Menurut dia dengan angka inflasi yang rendah, juga memperkeci l naiknya angka garis Kemiskinan yang menjadi dasar perhitungan dari tingkat penduduk miskin BPS. Sedangkan untuk tingkat pengangguran, inflasi yang rendah, bisa menjaga daya saing industri. “Karenaharga stabil tidakperlu mendorongmeningkatkanHPP (harga pokok penjualan) dari suatu produk yang diproduksi, hanya memang kalau pengangguran, ada faktor yang lainyang perlu dilihat,” kata Yusuf. Di Angka 3,6% K e p a l a B a d a n K e b i j a k a n Fi ska l Kementer i an Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu memperkirakan, inflasi hingga akhir tahun 2023 diyakini akan berada di angka 3,6% sesuai target APBN 2023. Pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas harga barang agar inflasi tetap terjaga. Khususnya dalam memantau kestabilan harga pangan saat musim hujan. “Ini (harga pangan) yang harus kita pantau, sejauh ini inflasi sesuai ekspektasi sampai akhir tahun kita jaga supaya tetap bisa ke 3,6%. Inflasi pada Februari 2023 memang sesuai ekspektasi, bulan depan harusnya lebih rendah,” kata Febrio di Jakarta pada Rabu (01/03/2023). Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memproyeksikan inflasi tahunan pada akhir 2023 mencapai 3,6% atau berada pada kisaran target Bank Indonesia sebesar 2–4%. Angka inflasi diperkirakan baru akan mulai melandai pada paruh kedua 2023. “Kami terus melihat inflasi tahunan akan tetap berada di atas kisaran target Bank Indonesia (BI) sebesar 2 sampai 4 persen setidaknya hingga paruh pertama tahun 2023, berkisar sekitar 4 sampai 6 persen,” katanya dalam keterangannya, Rabu (01/03/2023). Menurut dia, inflasi yang masih tinggi pada par uh per tama 2023 d i sebabkan o l eh ha r ga - ha r ga komoditas yang masih rendah pada semester pertama 2022. Ketua Komite Analis Kebijakan Ekonomi Apindo Aj ib Hamdani melihat bahwa inflasi yang terjaga adalah hal yang positif dan bukti keberhasilan pemerintah dan otoritas tekait dalammenjaga kondisi ekonomi makro, terutama moneter. “Kondisi makro yang bagus ini harus dijaga. Soal apakan inflasi yang rendah ini bisa memacu kredit tentu harus dilihat lebih dalam apa penyebabnya,” ujar dia.
kata Blinken, kepada war tawan di Tashkent, Uzbekistan, saat dalam perjalanan ke New Delhi, seper ti dikutip AFP . Lavrov sudah tiba pada Selasa (28/02/2023) malam di India. Kemlu Rusia menyatakan, Lavrov akan memanfaatkan kehadirannya di G20 untuk menjangkau Barat. “Nega r a - nega r a Ba r a t i ng i n membalas dendam atas hilangnya tuas dominasi dari tangannya. Kebijakan destruktif AS dan sekutunya telah menempatkan dunia di ambang bencana,” kata Kemlu Rusia, dalam pernyataan berbahasa Inggris. Bl inken juga mengatakan dia tidak berencana bertemu langsung dengan Menlu Tiongkok Qin Gang di sela per temuan dua hari i tu. Blinken terlibat dalam per temuan yang sengit saat bertemu diplomat ter tinggi Tiongkok Wang Yi bulan lalu di Jerman, setelah AS menembak jatuh balon mata-mata Tiongkok di pantai timurnya pada 4 Februari 2023. Insiden i tu menyebabkan Blinken membatalkan lawatannya ke Tiongkok. “Kepercayaan pelaku ekonomi dapa t berangsur pul ih, sektor ekonomi juga dapat pulih lebih cepat dan melakukan ekspansi. Potensi Meningkatnya permintaan domestik ini tentunya akan dapat berdampak positif pada permintaan kredit,” kata Rudi kepada Investor Daily, Rabu (1/3/2023). Tahun ini Bank Mandiri memasang target per tumbuhan 10-12% secara tahunan. Namun demikian, ada variabel makroekonomi lain yang perlu diperhatikan terutama perkembangan pasar keuangan, mengingat masih menghadapi faktor ketidakpastian global yang tinggi. “Apabila kondisi pasar keuangan tetap terjaga stabil di tengah inflasi yang terus menurun, ini akan positif bagi prospek pertumbuhan kredit,” sambung Rudi. Dengan inflasi yang terkendali, per tumbuhan kredit diperkirakan masih akan resilien tahun ini, di tengah prospek penurunan inflasi. Namun, pihaknya menekankan untuk perlu tetap waspada terhadap potensi contagion ef fect terhadap perekonomian terutama apabila negara besar seperti Amerika Serikta (AS) dan Eropa mengalami perlambatan yang tajam. “Sentimen perlambatan ekonomi global dapat berpengaruh pada tingkat kepercayaan pelaku ekonomi domestik dalam melakukan ekspansi,” ujar dia. Menur u t Rud i , suku bunga Bank Indonesia (BI) saat ini sudah bergerak sesuai dengan kondisi fundamental ekonomi. “Ke depan, jika tren inflasi dapat terus terkendali dengan baik dan stabilitas mata uang rupiah terjaga, potensi kenaikan suku bunga kebijakan Bank Indonesia diperkirakan tidak akan sebesar tahun Chief Economist Bank Permata Josua Pardede mengatakan, inflasi Februari 2023 secara bulanan cender ung menurun dibandingkan inflasi Januari, walaupun inflasi tahunan sedikit meningkat dibandingkan inf lasi tahunan Januari 2023. “Tren penurunan inflasi bulanan dipengaruhi penurunan inflasi inti, dan juga inflasi volatile food ataupun inflasi harga gejolak. Di samping itu, pendorong inflasi pada bulan Februari yang lalu, antara lain adalah sebagian besar terkait penyesuaian tarif cukai rokok dan juga yangmendorong harga komoditas pangan terutama beras,” kata Josua kepada Investor Daily , Rabu (01/03/2023). Josua melihat inflasi hingga akhir tahun ini akan terus melandai dan akan kembali dalam lintasan target sasaran inflasi Bank Indonesia yakni di kisaran 3% ± 1% dan secara khusus inflasi umum per September 2023 pun juga akan kembali di bawah 4%. “Mengingat dampak akan kenaikan harga BBM September 2022 akan hilang dalam satu tahun. Selain itu, kita melihat dengan terkendalinya inflasi ini akan memberikan indikasi positif kepada pertumbuhan ekonomi,” ujar Josua. Sebab, jika kondisi inflasi terkendali, menurut Josua, purchasing power atau konsumsi masyarakat akan tetap terjaga. “Dan, seper ti kita ketahui, kondisi ekonomi global tahun ini akan cenderung melambat. Kita hanya bisa mengandalkan kepada konsumsi rumah tangga agar tetap tumbuh positif untuk menjaga momentum pertumbuhan,” kata dia. Olehsebab itu, dalamjangkapendek, lalu,” pungkas dia. Indikasi Positif
Investor Daily/Dimitar DILKOFF / AFP
Musim Semi di Tengah Invasi Seorang perempuan mendorong sepedanya di jalanan kota Konstantinovka, wilayah Donetsk, Ukraina, pada hari pertama musim semi, Rabu (1/03/2023), di tengah berlanjutnya invasi Rusia. Menlu Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan negaranya berhasil melalui musim dingin paling berat sepanjang sejarahnya.
Target Inflasi Bakal Tercapai
Pertumbuhan Kredit Perbankan, 2019-2023
15%
10,2
10
5
0
-3,6 Mar ‘21
JAN 2019
JAN 2023
SUMBER: BI ILUSTRASI: ISTIMEWA
BI7DRR & The Fed Fund Rate, 2019-2023
8,00% YOY
BI7DRR 5,75
6,00
FFR 4,75
4,00
2,00
0,00
JAN 2019
JAN 2020
JAN 2021
JAN 2022
JAN FEB 2023
SUMBER: FED PRIME RATE, BI ILUSTRASI: ISTIMEWA
Selain itu, terkait kenaikan inflasi pangan, dalam forum timpengendalian inflasi pusat dan tim pengendali inflasi daerah terus berkoordinasi dan kerja sama. “Harapannya, dalam jangka pendek ini, dari sisi suplai pangan terutama beras, akan mengalami normalisasi lagi pada saat panen raya pada Maret dan April mendatang. Panen raya beras tersebut akan berdampak positif kepada stabilisasi harga komoditas lainnya. Sehingga kita berharap ini menjadi kunci untuk menjaga momentum per tumbuhan ekonomi indonesia pada tahun 2023,” jelas Josua. Jaga Daya Beli Peneliti Core Indonesia Yusuf Rendy Mani let memperkirakan dengan kondisi inflasi yang rendah dan stabil, pemerintah bisa menjaga daya beli masyarakat. Saat konsumsi rumah tangga meningkat maka pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh opt imal . “Setidaknya pemerintah bisa menjaga daya bel i masyarakat ter utama kelompok menengah ke bawah, sehingga harapannya konsumsi
kata Josua, pemerintah harus fokus untuk pengelolaan inflasi pangan baik di tingkat pusat dan daerah. “Sehingga bagaimana kitamendorong kerja sama antardaerah, sehingga daerah-daerah atau kabupaten kota yang mengalami defisit beberapa kebutuhan pangan dapat disuplai dari daerah-daerah yang memiliki surplus pangan atau surplus komoditas pangan tersebut,” jelas Josua. Tahan Suku Bunga Dengan terkendalinya inflasi inti, ia melihat Bank Indonesia masih akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuannya di level 5,75%. “Ini akan dilakukan sekalipun ada ruang untuk The Fed melanjutkan kembali menaikkan suku bunganya padaMaret dan Mei mendatang,” ujar dia. Menur ut Josua, ada beberapa hal yang menjadi dasar BI dalam menentukan suku bunga. Pertama, inflasi inti dan stabilitas rupiah. Se l ama kedua f aktor t ersebut terpenuhi, peluang Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga acuannya relatif akan lebih tinggi.
INVESTOR DAILY KAMIS 2 MARET 2023 | 3
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) PT BANK RAYA INDONESIA Tbk Tanggal 31 Desember 2022 dan 31 Desember 2021
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN PT BANK RAYA INDONESIA Tbk Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2022 dan 2021
LAPORAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI PT BANK RAYA INDONESIA Tbk Tanggal 31 Desember 2022 dan 2021
LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (KPMM) Tanggal 31 Desember 2022 dan 2021
(dalam jutaan rupiah)
(dalam jutaan rupiah)
(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2022
31 Desember 2021
(dalam jutaan rupiah)
No
KOMPONEN MODAL
NO
POS-POS
31 Desember 2022 31 Desember 2021
No
Pos - Pos
31 Desember 2022 31 Desember 2021
31Desember 2022 31 Desember 2021
No
POS-POS
A MODAL INTI (Tier 1)
3.106.731 3.106.731 2.474.011 919.802 3.806.341
2.083.285 2.083.285 2.274.653 180.371 3.253.660
I TAGIHAN KOMITMEN 1. Fasilitas pinjaman/pembiayaan yang belum ditarik
1. Modal Inti Utama / Common Equity Tier 1 (CET 1) 1.1. Modal Disetor (setelah dikurangi Treasury Stock )
- - -
- - -
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL A. Pendapatan dan Beban Bunga 1 Pendapatan Bunga
ASET
2. Posisi valas yang akan diterima dari transaksi spot dan derivatif/ forward
1 Kas
11.262 1.925.902 193.209 4.065.214 298.418 -
15.239 1.932.228 192.801
1.2. Cadangan Tambahan Modal
3. Lainnya
1.029.970 369.534 660.436
1.647.185 773.616 873.569
2 Penempatan pada Bank Indonesia 3 Penempatan pada bank lain 4 Tagihan spot dan derivatif /forward 5 Surat berharga yang dimiliki
1.2.1. Faktor Penambah
II KEWAJIBAN KOMITMEN 1. Fasilitas kredit/pembiayaan yang belum ditarik a. Committed
2 Beban Bunga
1.2.1.1 Pendapatan komprehensif lainnya
- -
54.152
-
Pendapatan Bunga Bersih
1.2.1.1.1 Selisih lebih penjabaran laporan keuangan 1.2.1.1.2 Potensi keuntungan dari peningkatan nilai wajar aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain
-
445.932
586.364
3.495.512
B. Pendapatan dan Beban Operasional Lainnya 1 (Kerugian) keuntungan dari peningkatan (penurunan) nilai wajar aset keuangan 2 Keuntungan (kerugian) dari peningkatan (penurunan) nilai wajar liabilitas keuangan 3 Keuntungan (kerugian) penjualan aset keuangan 4 Keuntungan (kerugian) dari transaksi spot dan derivatif /forward (realized) 5 Keuntungan (kerugian) dari penyertaan dengan equity method 6 Keuntungan (kerugian) dari penjabaran transaksi valuta asing
b. Uncommitted
-
-
6 Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali ( repo ) 7 Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali ( reverse repo )
-
2. Irrevocable L/C yang masih berjalan
2.305
2.049
-
650.378 92.561
(3.132)
644
- -
54.152
3. Posisi valas yang akan diserahkan untuk transaksi spot dan derivatif/ forward
- - - -
- - - -
8 Tagihan akseptasi 9 Kredit yang diberikan 10 Pembiayaan syariah 11 Penyertaan modal 12 Aset keuangan lainnya
70.880
1.2.1.1.3 Saldo surplus revaluasi aset tetap
-
4. Lainnya
7.766.644 11.608.327
-
-
1.2.1.2 Cadangan tambahan modal lainnya ( other disclosed reserves )
3.806.341 3.762.626
3.199.508 2.965.258
III TAGIHAN KONTINJENSI 1. Garansi yang diterima IV KEWAJIBAN KONTINJENSI 1. Garansi yang diberikan 2. Lainnya
-
-
1.2.1.2.1 Agio
31.859
33.943
78
78
1.2.1.2.2 Cadangan Umum 1.2.1.2.3 Laba tahun-tahun lalu 1.2.1.2.4 Laba tahun berjalan 1.2.1.2.5 Dana setoran modal
32.254
32.254 201.996
100.846
64.466
-
13 Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan -/- a. Surat berharga yang dimiliki b. Kredit yang diberikan dan pembiayaan syariah
294
(565)
11.461
- - - - -
(555)
(3.654)
1.490
5.822
-
- -
(1.321.540) (139) 31.106 (14.784) 602.389 (145.960)
(1.875.402) (250) 16.155 (10.400) 406.040 (121.670)
2. Lainnya
-
-
3.879
2.270
1.2.1.2.6 Lainnya
c. Lainnya
7 Pendapatan dividen
44
39
LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2022 dan 2021
14 Aset tidak berwujud
1.2.2. Faktor Pengurang
2.886.539
3.073.289
8 Komisi/provisi/ fee dan administrasi
14.952 564.803 (581.465) (294.882) (67.764) (218.659) (550.746) (675)
21.580 52.844
Akumulasi amortisasi aset tidak berwujud -/-
1.2.2.1 Penghasilan komprehensif lainnya
13.973
9 Pendapatan lainnya
15 Aset tetap dan inventaris
1.2.2.1.1 Selisih kurang penjabaran laporan keuangan 1.2.2.1.2 Potensi kerugian dari peningkatan nilai wajar aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain
-
(dalam jutaan rupiah)
10 Kerugian penurunan nilai aset keuangan ( impairment )
(3.865.579) (4.571) (235.184) (15.144) (167.322) (4.177.045)
Akumulasi penyusutan aset tetap dan inventaris -/-
31 Desember 2022
31 Desember 2021
11 Kerugian terkait risiko operasional
16 Aset non produktif
POS-POS
a. Properti terbengkalai b. Aset yang diambil alih c. Rekening tunda d. Aset antar kantor
-
-
12 Beban tenaga kerja 13 Beban promosi 14 Beban lainnya
13.973
-
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi, dan komisi Pembayaran bunga, provisi, dan komisi
4.837
4.431
1.2.2.2 Cadangan tambahan modal lainnya ( other disclosed reserves )
2.872.566
3.073.289
993.590 (376.364) 562.109 49.506 (439.008)
1.646.967 (815.960) 126.957 56.547 (336.632) (9.578) 668.301
- - -
- - -
1.2.2.2.1 Disagio
-
- -
1.2.2.2.2 Rugi tahun-tahun lalu 1.2.2.2.3 Laba tahun berjalan
2.843.706
Beban Operasional Lainnya LABA OPERASIONAL
Penerimaan kembali aset keuangan yang telah dihapusbukukan
17 Sewa Pembiayaan 18 Aset lainnya LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS 1 Giro
-
3.045.701
109.690 (3.303.476)
310.968 13.898.775
399.683 16.866.523
Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya Pendapatan (beban) lain - neto
1.2.2.2.4 Selisih kurang antara Penyisihan Penilaian Kualitas Aset (PPKA) dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atas aset produktif 1.2.2.2.5 Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam Trading Book 1.2.2.2.6 PPKA aset non produktif yang wajib dibentuk
PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL 1 Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap dan inventaris 2 Pendapatan (beban) non operasional lainnya
TOTAL ASET
1.673 4.824 6.497
621
8.615
-
-
(276)
Arus kas sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi
798.448
LABA (RUGI) NON OPERASIONAL
345
1.515.891 1.588.386 6.710.624
2.050.928 3.022.638 8.422.726
-
-
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN SEBELUM PAJAK
116.187 (3.303.131)
2 Tabungan 3 Deposito
Perubahan dalam aset dan liabilitas operasi : Penurunan (kenaikan) dalam aset operasi Kredit yang diberikan
1.207 27.653
6.044 21.544
Pajak Penghasilan a. Taksiran pajak tahun berjalan b. Pendapatan (beban) pajak tangguhan LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
1.2.2.2.7 Lainnya
4 Uang Elektronik
- -
- - - -
-
(13.522) 270.952
1.3. Kepentingan Non Pengendali yang dapat diperhitungkan
-
-
2.687.579 38.489 650.378
4.807.918 392.030 2.397.355
5 Liabilitas kepada Bank Indonesia 6 Liabilitas kepada bank lain 7 Liabilitas spot dan derivatif/ forward
(104.726)
1.4. Modal Inti Utama
287.082 287.082
371.739 371.739
Efek-efek yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
2.004
301.307
11.461 (3.045.701)
1.4.1. Perhitungan pajak tangguhan
-
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 1 Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi a. Keuntungan yang berasal dari revaluasi aset tetap b. Keuntungan (kerugian) yang berasal dari pengukuran kembali atas program pensiun manfaat pasti 2 Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi a. Keuntungan (kerugian) yang berasal dari penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing b. Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai wajar aset keuangan instrumen hutang yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik c. Lainnya c. Lainnya
1.4.2. Goodwill
- - - - - -
- - - - - -
Tagihan lainnya Aset lain-lain
-
23.745 9.355
8 Liabilitas atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali ( repo )
273.751 70.880
1.4.3. Aset tidak berwujud lainnya
7.098
9 Liabilitas akseptasi
92.561 238.863 16.517
1.4.4. Penyertaan yang diperhitungkan sebagai faktor pengurang 1.4.5. Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi
-
-
Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi Liabilitas segera
10 Surat berharga yang diterbitkan 11 Pinjaman/pembiayaan yang diterima
-
15.600
6.794
(5.887)
1.4.6. Eksposur sekuritisasi
12 Setoran jaminan 13 Liabilitas antar kantor 14 Liabilitas lainnya 15 Kepentingan minoritas
51
50
(3.210)
(9.342) 2.055
Giro
(535.036) (1.434.253) (1.712.102) (299.303) (115.940) 92.152
(1.701.165) 1.289.330 (9.087.151)
1.4.7. Faktor pengurang modal inti lainnya
-
-
706
Tabungan
1.4.7.1 Penempatan dana pada instrumen AT 1 dan/atau Tier 2 pada bank lain 1.4.7.2 Kepemilikan silang pada entitas lain yang diperoleh berdasarkan peralihan karena hukum, hibah, atau wasiat
332.500
263.269
Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Liabilitas lain-lain
-
-
-
-
88.144 (21.617)
TOTAL LIABILITAS
10.509.687 14.408.859
-
-
-
-
EKUITAS 16 Modal disetor a. Modal dasar
Kas Neto Diperoleh dari (digunakan untuk) untuk Aktivitas Operasi
(1.139.642)
B MODAL PELENGKAP (Tier 2)
70.282
74.786
1. Instrumen modal dalam bentuk saham atau lainnya yang memenuhi persyaratan Tier 2
6.000.000 (3.525.989)
6.000.000 (3.725.347)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan (kenaikan) efek-efek yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain dan biaya perolehan diamortisasi
(87.489) 19.362 (70.631) (59.170)
(21.298)
- -
- -
b. Modal yang belum disetor -/-
4.353
2. Agio / Disagio
c. Saham yang dibeli kembali ( treasury stock ) -/-
-
-
(997.753)
(539.842)
3. Cadangan umum PPKA atas aset produktif yang wajib dibentuk (paling tinggi 1,25% ATMR Risiko Kredit)
17 Tambahan modal disetor a. Agio
Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Perolehan aset tak berwujud Hasil penjualan penyertaan saham
1.837
785
3.762.626
2.965.258
70.282
108.842 34.056
(24.232) (3.069.933)
b. Disagio -/-
- -
- -
(125.047) (5.174)
(39.349)
4. Faktor pengurang modal pelengkap
- - -
c. Dana setoran modal
4.1 Sinking Fund
-
-
d. Lainnya
(27.595)
(21.463)
4.2 Penempatan dana pada instrumen Tier 2 pada bank lain 4.3 Kepemilikan silang pada entitas lain yang diperoleh berdasarkan perallihan karena hukum, hubah, atau hibah wasiat
34.056
-
220
18 Penghasilan komprehensif lain a. Keuntungan
Penerimaan dividen
44
39
11.461 (3.045.701)
(20.080)
50.550
-
-
Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(1.126.093)
(578.147)
Kepentingan non pengendali
-
-
b. Kerugian -/-
-
-
TOTAL MODAL
3.177.013 31 Desember 2022
2.158.071 31 Desember 2021
TOTAL LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN Laba (rugi) bersih komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik
11.461 (3.045.701)
31 Desember 2022
31 Desember 2021
19 Cadangan
KETERANGAN
KETERANGAN
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari penerbitan saham
a. Cadangan umum b. Cadangan tujuan a. Tahun-tahun lalu b. Tahun berjalan
32.254
32.254
199.358 791.259 (239.000) 273.347 1.024.047 (917)
140.324 1.099.227
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO
RASIO KPMM
117
117
Penambahan modal disetor
ATMR RISIKO KREDIT ATMR RISIKO PASAR
5.622.615
9.228.325
Rasio CET 1 (%) Rasio Tier 1 (%) Rasio Tier 2 (%) Rasio KPMM (%)
42,77% 19,53% 42,77% 19,53% 0,97% 0,70% 43,74% 20,24% 33,75% 10,30%
20 Laba/Rugi
(59.170)
(3.069.933)
-
Pembayaran surat berharga yang diterbitkan yang jatuh tempo
84.364
60.687
(2.843.706)
201.996
Kepentingan non pengendali
-
-
ATMR RISIKO OPERASIONAL
1.556.761
1.375.546
Pembayaran pinjaman yang diterima
(802)
11.461 (3.045.701)
TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
(59.170)
(3.069.933)
TOTAL ATMR
7.263.740 10.664.558
-
Kenaikan efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
TOTAL EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK
3.389.088
2.457.664
TRANFER LABA (RUGI) KE KANTOR PUSAT *) DIVIDEN
RASIOKPMMSESUAI PROFILRISIKO (%) ALOKASI PEMENUHAN KPMM SESUAI PROFIL RISIKO
9,99% 9,94% CET 1 UNTUK BUFFER (%)
1.238.749
21 Kepentingan non pengendali
-
-
PROSENTASE BUFFER YANG WAJIB DIPENUHI OLEH BANK (%)
-
-
TOTAL EKUITAS
3.389.088 13.898.775
2.457.664 16.866.523
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
LABA BERSIH PER SAHAM
0.50
(141.52)
PENURUNAN NETO KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN Kas dan Setara kas akhir tahun terdiri dari : Kas
(9.894)
(479.040) 2.619.308 2.140.268
Dari CET 1 (%) Dari AT1 (%) Dari Tier 2 (1%)
4,50% 4,50% Capital Convertion Buffer (%) 0,00% 1,50% Countercyclical Buffer (%) 5,49% 3,94% Capital Surcharge untuk Bank Sistemik (%)
2.140.267 2.130.373
0,00%
LAPORAN KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN INFORMASI LAINNYA Tanggal-tanggal 31 Desember 2022 dan 2021
(dalam jutaan rupiah)
LAPORAN RASIO KEUANGAN Tanggal-tanggal 31 Desember 2022 dan 2021
31 Desember 2022
31 Desember 2021
11.262 973.165 193.209
15.239 557.507 192.795
No
POS - POS
L
DPK KL
D M JUMLAH L
DPK
KL
D
M JUMLAH
Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank lain
I. PIHAK TERKAIT 1 Penempatan pada bank lain a. Rupiah 2 Tagihan spot dan derivatif/ forward a. Rupiah 3 Surat berharga yang dimiliki a. Rupiah b. Valuta asing b. Valuta asing
(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2022 31 Desember 2021
No
RASIO
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain-Jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan
119.403 28.528
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
119.403 28.528
26.165 20.514
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
26.165 20.514
Rasio Kinerja 1 Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) 2 Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan aset non produktif 3 Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 4 Cadangan Kerugiaan Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif
952.737 2.130.373
1.374.727 2.140.268
43,74% 20,24%
Total Kas dan Setara Kas
- -
- -
- -
- -
1,76% 1,82%
2,78% 2,88%
LAPORAN TRANSAKSI SPOT DAN DERIVATIF Tanggal 31 Desember 2022
10.258
10.258
10.710
10.710
b. Valuta asing
-
-
- - - - - -
- - - - - -
(dalam jutaan rupiah)
10,67% 11,72%
4 Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali ( repo ) a. Rupiah
51.871
51.871
BANK
5 NPL Gross 6 NPL Net
2,90% 0,54%
3,98% 0,04%
b. Valuta asing
- - - -
- - - -
NO
TRANSAKSI
Tujuan
Tagihan dan Liabillitas Derivatif
Nilai Notional
5 Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali ( reverse repo ) a. Rupiah
Tagihan
Liabilitas
Trading
Hedging
7 Return on Asset (ROA) 8 Return on Equity (ROE) 9 Net Interest Margin (NIM)
0,85% -14,75% 0,53% -95,44% 93,34% 287,86% 45,85% 42,93% 79,13% 86,01% 28,28% 15,28% 4,56% 3,87%
A Terkait dengan Nilai Tukar 1 Spot
b. Valuta asing 6 Tagihan Akseptasi
- - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - -
2 Forward 3 Option a. Jual 4 Future 5 Swap 6 Lainnya b. Beli 2 Forward 3 Option a. Jual 4 Future 5 Swap 6 Lainnya C Lainnya b. Beli
7 Kredit
10 Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
a. Debitur Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) i. Rupiah
11 Cost to Income Ratio (CIR) 12 Loan to Deposit Ratio (LDR) 13 Nilai Leverage Ratio (LR) Kepatuhan ( Compliance ) 1 a. Persentase pelanggaran BMPK i. Pihak terkait b. Persentase pelampauan BMPK i. Pihak terkait ii. Pihak tidak terkait
- -
- -
- -
- -
ii. Valuta asing b. Bukan debitur UMKM i. Rupiah ii. Valuta asing c. Kredit yang direstrukturisasi i. Rupiah ii. Valuta asing 8 Penyertaan modal 9 Tagihan lainnya 10 Komitmen dan kontijensi a. Rupiah II. PIHAK TIDAK TERKAIT 1 Penempatan pada bank lain a. Rupiah 2 Tagihan spot dan derivatif/ forward a. Rupiah b. Valuta asing b. Valuta asing
11.689
11.689
1.584
1.584
- - - - - - -
- - - - - - -
- - - - -
- - - - -
B Terkait dengan Suku Bunga 1 Spot
0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 9,84% 0,00% 9,84% 4,09% 0,93%
0,00% 0,00% 0,00% 2,70% 3,70% 0,50% 3,20% 2,00% 0,32%
ii. Pihak tidak terkait
11
11
2 Giro Wajib Minimum (GWM) a. GWM Utama Rupiah
-
-
- Harian - Rata-rata
287
287
287
287
44.992
44.992
145.835
145.835
b. GWM Valuta Asing (Harian)
3 Posisi Devisa Neto (PDN) secara keseluruhan
JUMLAH
-
-
-
-
-
- -
- -
- -
- -
b. Valuta asing
CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI DAN PENYISIHAN PENILAIAN KUALITAS ASET Tanggal-tanggal 31 Desember 2022 dan 2021
3 Surat berharga yang dimiliki a. Rupiah
4.054.956
- 4.054.956 3.383.851
3.383.851 100.951
(dalam jutaan rupiah)
-
-
100.951
b. Valuta asing
4 Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali ( repo ) a. Rupiah
31 Desember 2022
31 Desember 2021
246.548
246.548
- -
- -
No
POS POS
CKPN Stage 2
PPA Wajib Dibentuk Umum Khusus
CKPN Stage 2
PPA Wajib Dibentuk Umum Khusus
b. Valuta asing
- - -
- - -
Stage 1
Stage 3
Stage 1
Stage 3
5 Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali ( reverse repo ) a. Rupiah
1 Penempatan pada bank lain 2 Tagihan spot dan derivatif/ forward 3 Surat berharga yang dimiliki
54
- - -
- - -
1.932
- - - - - - - -
137
- - - - - - - -
- - - - - - - - -
1.928
- - - - - - - -
650.378
650.378
-
-
- - -
- - -
b. Valuta asing 6 Tagihan Akseptasi
-
-
555
40.114 2.984
3.654
34.955
70.881
70.881
92.561
92.561
4 Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali ( Repo ) 5 Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali ( Reverse Repo )
-
-
-
7 Kredit a. Debitur Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) i. Rupiah
-
- - - -
- - - - -
-
2.278.854
97.171
20.576 29.370 39.799 2.465.770
836.037
62.335
8.952
5.007
746
913.077
6 Tagihan akseptasi 8 Penyertaan modal 9 Tagihan lainnya
86
709
112
926
ii. Valuta asing b. Bukan debitur UMKM i. Rupiah ii. Valuta asing c. Kredit yang direstrukturisasi i. Rupiah
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7 Kredit yang diberikan dan pembiayaan yang diberikan
856.353
281.320
183.866
81.477
67.097
819.784
598.947
456.671
179.691
93.538
- -
1
- -
1
4.292.387 174.347 3.053.370 30.808
288.823 397.835 318.473 397.835
62.700 64.140 8.952 4.717.002 8.191.134
869.764 365.370 812.932 365.370
397.769
4.802
15.816 28.505 16.406 28.505
9.479.285 1.214.381 4.676.257 393.875
-
-
-
-
-
572.182
820.506
-
-
10 Komitmen dan kontinjensi
1.909
903
65
4.460
5.229
23.019
5.682
422
72.971 73.029 31.672 3.549.515 3.437.712
400.416
8.791
Catatan: 1. Informasi keuangan di atas diambil dari Laporan Keuangan PT. Bank Raya Indonesia Tbk. (“Bank”) tanggal 31 Desember 2022 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, yang disusun oleh manajemen Bank sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (“PSS”) (firma anggota Ernst & Young Global Limited) dengan rekan penanggung jawab adalah Muhammad Kurniawan, auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia dengan opini audit tanpa modifikasian sebagaimana tercantum dalam laporannya tanggal 28 Februari 2023 yang tidak tercantum dalam publikasi ini. Karena informasi keuangan di atas diambil dari Laporan Keuangan, dengan demikian informasi tersebut bukan merupakan penyajian yang lengkap dari Laporan Keuangan. 2. Informasi keuangan di atas disajikan sesuai dengan hal - hal sebagai berikut : a. Laporan keuangan publikasi di atas disajikan untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 14/POJK.04/2022 tanggal 18 Agustus 2022 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik. b. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 37/POJK.03/2019 tanggal 19 Desember 2019 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 9/SEOJK.03/2020 tanggal 30 Juni 2020 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank Umum Konvensional. c. Peraturan No. VIII.G.7, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”. 3. Nilai tukar mata uang asing untuk 1 USD per tanggal 31 Desember 2022 dan 31 Desember 2021 adalah masing-masing sebesar Rp15.567,50 dan Rp14.252,50 4. Laba tahun berjalan per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik dengan rata - rata tertimbang jumlah lembar saham biasa yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
ii. Valuta asing 8 Penyertaan modal 9 Tagihan lainnya 10 Komitmen dan kontijensi a. Rupiah
- - - - -
- - - - -
- - - - -
428.643
- -
- - - - -
- - - - -
78
- -
78
78
- -
- - - -
78
-
-
-
364.203 84.823
701
364.904 84.823
524.194 65.997
4.033
528.227 65.997
b. Valuta asing
-
-
III. INFORMASI LAIN 1 Total aset bank yang dijaminkan a. Pada Bank Indonesia b. Pada pihak lain 2 Agunan yang diambil alih
- - -
- -
4.837
4.431
LAPORAN POSISI KEUANGAN TRIWULANAN PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk Tanggal 31 Desember 2022 dan 31 Desember 2021
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TRIWULANAN PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2022 dan 2021
PENGURUS BANK
PEMEGANG SAHAM
DEWAN KOMISARIS - Komisaris Utama - Komisaris Independen - Komisaris Independen - Komisaris Independen
Pemegang Saham Pengendali (PSP) :
: Rudhy Sidharta *) : Eko B. Supriyanto : Rina Sa’adah : Rama G. Notowidigdo : Achmad F. C. Barir
Ultimate shareholder : Pemerintah Republik Indonesia melalui : PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
(dalam jutaan rupiah)
(dalam jutaan rupiah)
:
86,852%
INDIVIDUAL
KONSOLIDASIAN
INDIVIDUAL
KONSOLIDASIAN
NO
POS-POS
31 Desember 2022
31 Desember 2021
31 Desember 2022
31 Desember 2021
NO
POS-POS
31 Desember 2022
31 Desember 2021
31 Desember 2022
31 Desember 2021
- Komisaris
Masyarakat a. Pemegang saham bukan PSP melalui pasar modal (>5%) - Pemegang saham bukan PSP melalui pasar modal (<5%) Pemegang saham bukan PSP tidak melalui pasar modal (>5%)
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL A. Pendapatan dan Beban Bunga serta Pendapatan Premi dan Beban Klaim 1 Pendapatan Bunga
ASET
DIREKSI
: :
13,148% Tidak ada
123.834.560 119.827.583 151.874.816 143.523.329 22.829.991 24.008.471 27.277.743 29.428.900 101.004.569 95.819.112 124.597.073 114.094.429
1 Kas
27.320.384 26.190.241 27.407.478 26.299.973 204.173.428 103.217.547 206.099.330 105.149.775 34.472.665 19.549.709 36.700.721 24.300.690 337.827.485 351.582.152 358.783.819 369.630.845 10.309.955 32.082.028 10.608.374 32.082.028 51.014.678 54.265.120 51.014.678 54.915.498 911.405 730.083 911.405 730.083
- Direktur Utama - Direktur Keuangan
: Ida Bagus K. Subagia**) : Akhmad Fazri *)
2 Beban Bunga
2 Penempatan pada Bank Indonesia 3 Penempatan pada bank lain 4 Tagihan spot dan derivatif/ forward 5 Surat berharga yang dimiliki 6 Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali ( repo ) 7 Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali ( reverse repo )
Pendapatan (Beban) Bunga Bersih
- Direktur Enterprise Risk Management Compliance, & Human Capital - Direktur Retail Agri dan Pendanaan - Direktur Digital dan Operasional
3 Pendapatan Premi 4 Beban Klaim
- - -
- - -
8.936.995 6.989.783 7.359.672 5.946.708 1.577.323 1.043.075
: Ernawan : Dedy Hendrianto
Pendapatan Premi dan (Beban Klaim) bersih Pendapatan (Beban) Bunga Bersih serta Pendapatan Premi (Beban Klaim) Bersih B. Pendapatan dan Beban Operasional Lainnya 1 Keuntungan (kerugian) dari peningkatan (penurunan) nilai wajar aset keuangan 2 Keuntungan (kerugian) dari penurunan (peningkatan) nilai wajar liabilitas keuangan 3 Keuntungan (kerugian) dari penjualan aset keuangan 5 Keuntungan (kerugian) dari penyertaan dengan equity method 6 Keuntungan (kerugian) dari penjabaran transaksi valuta asing 4 Keuntungan (kerugian) dari transaksi spot dan derivatif/ forward ( realised ) (3.254.430) 749.580 - -
: Bhimo Wikan Hantoro *) Efektif per tanggal 18 Juli 2022 setelah mendapat persetujuan penilaian kemampuan dan kepatuhan dari Otoritas Jasa Keuangan **) Efektif per tanggal 20 Desember 2022 setelah mendapat persetujuan penilaian kemampuan dan kepatuhan dari Otoritas Jasa Keuangan Jakarta, 2 Maret 2023 Direksi PT Bank Raya Indonesia Tbk.
101.004.569 95.819.112 126.174.396 115.137.504
4.297.084 (1.264.531)
4.414.615 (747.996)
8 Tagihan akseptasi 9 Kredit yang diberikan 10 Pembiayaan syariah 11 Sewa Pembiayaan 12 Penyertaan modal 13 Aset keuangan lainnya
7.096.719
9.461.677
7.167.600
9.554.238
1.029.802.549 943.702.693 1.079.274.819 994.416.523
-
-
-
- -
- -
10.514.329
9.159.501
1.430.867 3.190.019 1.518.191 3.452.785
49.287.917 39.291.429
2.965.997 (3.222.599)
2.967.830 586.562 (24.533)
47.936.173 46.050.734
6.506.903
6.071.727
523.044
863.646 106.899 6.413
Ida Bagus K. Subagia Direktur Utama
Akhmad Fazri Direktur Keuangan
-
17.673.390
9.677.838 24.129.862 14.824.981
7 Pendapatan dividen 8 Komisi/provisi/ fee dan administrasi 9 Pendapatan lainnya 11 Kerugian terkait risiko operasional 10 Kerugian penurunan nilai aset keuangan ( impairment )
1.540.279
36.791
970
14 Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan -/- a. Surat berharga yang dimiliki
18.469.908 16.548.485 18.794.964 17.062.124 15.181.549 10.366.230 24.842.276 17.918.765 24.076.699 30.550.081 27.384.906 35.806.312 29.316.409 29.960.850 39.390.133 38.047.126 2.411.421 2.004.938 2.651.600 2.175.022 24.011.291 25.748.404 39.343.155 38.153.461 (41.751.826) (56.383.955) (61.758.017) (73.981.811) 59.252.743 39.435.157 64.416.379 41.155.693 350.843 485.717 312.628 1.016.397
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tahun 31 Desember 2022 dan 2021 (dinyatakan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(1.712.512)
(1.438.644) (80.911.213) (518.381)
(1.721.764) (89.610.033) (3.636.231) 806.416
(1.453.469) (84.833.734) (524.847) 806.416
b. Kredit yang diberikan dan pembiayaan syariah (84.578.819)
c. Lainnya
(155.231)
12 Beban tenaga kerja 13 Beban promosi 14 Beban lainnya
15 Aset tidak berwujud
- -
- -
Akumulasi amortisasi aset tidak berwujud -/-
-
0
Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek yang diukur melalui nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain - setelah pajak tangguhan
16 Aset tetap dan inventaris
54.097.275 47.245.040 73.951.201 65.038.484
Pendapatan dan (Beban) Operasional Lainnya
Cadangan penurunan nilai atas efek-efek nilai wajar melalui penghasilan dan komprehesif lainnya
Keuntungan (kerugian) pengukuran kembali program imbalan pasti setelah pajak tangguhan
Akumulasi penyusutan aset tetap dan inventaris -/-
LABA (RUGI) OPERASIONAL
(14.582.523)
(13.336.745)
(18.735.154)
(17.068.297)
PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL 1 Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap dan inventaris 2 Pendapatan (beban) non operasional lainnya
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing
Opsi saham dan cadangan kompensasi saham kepada karyawan
17 Aset non produktif
Surplus revaluasi aset tetap - setelah pajak tangguhan
Dampak transaksi dengan kepentigan non pengendali
231.491 (64.924)
56.519 (270.969)
235.852 (55.530)
57.305 (220.933)
a. Properti terbengkalai b. Aset yang diambil alih c. Rekening tunda d. Aset antar kantor
17.385 62.732
16.553 63.922
17.385 67.569
16.553 69.612
Modal ditempatkan dan Disetor Penuh
Telah ditentukan penggunaan nya
Belum ditentukan penggunaan nya
Total ekuitas pemilik entitas induk
LABA (RUGI) NON OPERASIONAL
166.567 (214.450)
180.322 (163.628)
Tambahan modal disetor
Kepentigan non pengendali Total Ekuitas
-
- -
-
- -
Saham treasury
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN SEBELUM PAJAK
59.419.310 39.220.707 64.596.701 40.992.065
6.717
6.717
Pajak penghasilan a. Taksiran pajak tahun berjalan -/- b. Pendapatan (beban) pajak tangguhan
18 Aset lainnya
29.300.818 25.130.681 36.085.669 32.615.408 1.750.994.673 1.572.761.035 1.865.639.010 1.678.097.734
Saldo pada tanggal 31 Desember 2021
7.577.950 76.242.898
547.026 (115.975)
1.949.387 (1.423.685)
(45.997)
229.521 17.006.230 1.758.580 3.022.685 181.986.363 288.734.983 3.051.821 291.786.804
12.135.836 12.459.926 14.314.524 14.140.502 544.446 5.454.680 1.126.030 6.304.894
TOTAL ASET
Laba berjalan
- -
- -
-
-
-
-
- -
- -
-
- -
- -
51.170.312 51.170.312
237.895 51.408.207
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS 1 Giro
Penghasilan komprehensif lainnya
(407.048)
(11.979) (11.979)
(6.413.870) (6.413.870)
734.212 734.212
3.261.722
- (2.836.963)
(2.061)
(2.839.024)
LABA SEBELUM LABA BERSIH PRO FORMA DARI TRANSAKSI AKUSISI DENGAN ENTITAS SEPENGENDALI LABA BERSIH PRO FORMA DARI TRANSAKSI AKUSISI DENGAN ENTITAS SEPENGENDALI
Total penghasilan komprehensif untuk tahun berjalan
0
0 (407.048)
0
0 3.261.722
0
0 51.170.312 48.333.349
235.834 48.569.183
47.827.920 32.215.461 51.408.207 33.156.457
349.491.946 219.397.152 349.755.590 220.590.197 521.039.799 494.575.745 522.647.920 497.676.739 430.243.873 413.875.819 435.480.503 420.476.279
2 Tabungan 3 Deposito
Pembagian laba - Dividen atas laba bersih tahun 2021 - Dividen atas laba bersih tahun 2022
- - - - - - - -
- -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - -
- -
- - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- (26.406.603) (26.406.603) - (8.602.823) (8.602.823)
(18.569) (26.425.172)
-
-
-
(2.400.691)
4 Uang Elektronik
456.179 113.491
325.513 96.996
456.179 113.491
325.513 96.996
- -
(8.602.823)
5 Liabilitas kepada Bank Indonesia 6 Liabilitas kepada bank lain 7 Liabilitas spot dan derivatif/ forward
LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN LABA (RUGI) KEPENTINGAN MINORITAS
47.827.920 32.215.461 51.408.207 30.755.766
Saham bonus Opsi saham
(1.341)
31.363
- - - - - -
- - -
30.022 (2.899)
30.022 (3.382) 153.765
9.480.779 13.125.761
9.334.547 13.329.434
-
-
-
-
783.921
198.369
783.921
199.695
- - - -
- -
(2.899)
(483)
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 1 Pos-Pos yang Tidak Akan Direklasifikasi ke Laba Rugi a. Keuntungan yang berasal dari revaluasi aset tetap b. Keuntungan (kerugian) yang berasal dari pengukuran kembali atas program pensiunmanfaat pasti 2 Pos-Pos yang Akan Direklasifikasi ke Laba Rugi a. Keuntungan (kerugian) yang berasal dari penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing b. Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai wajar aset keuangan instrumen hutang yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain c. Lainnya PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK TOTALPENGHASILANKOMPREHENSIF TAHUNBERJALANSEBELUM LABA BERSIH PRO FORMA DARI TRANSAKSI AKUSISI DENGAN ENTITAS SEPENGENDALI PENGHASILAN KOMPREHENSIF PRO FORMA DARI TRANSAKSI AKUSISI DENGAN ENTITAS SEPENGENDALI TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Laba (Rugi) Bersih Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada : - Pemilik c. Lainnya
8 Liabilitas atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali ( repo )
Perubahan kepentingan non pengendali pada entitas anak
0
153.765
9.724.245 29.408.508
9.997.592 29.408.508
2.984.488 731.161 (138.921)
-
3.297.304
(92.127) 487.841 (67.751)
Saham Treasuri
- (2.187.544)
- (2.187.544)
-
(2.187.544)
9 Liabilitas akseptasi
7.096.719
9.461.677
7.167.600
9.554.238
Tambahan modal disetor
157.626
902.754
- -
- -
- -
0
616.298
616.298
10 Surat berharga yang diterbitkan 11 Pinjaman/pembiayaan yang diterima
36.841.620 30.131.995 63.611.761 55.306.697 39.290.379 30.522.130 79.857.593 68.944.325
4.896 (176.671)
Akuisisi dengan entitas sepengendali Saldo pada tanggal 31 Desember 2022
(604.474)
(604.474)
62.640 (541.834)
12 Setoran jaminan 13 Liabilitas antar kantor 14 Liabilitas lainnya TOTAL LIABILITAS
12.142
15.791
12.193
15.841
7.577.950 75.637.083
139.978 (127.954)
(4.464.483)
(689.473) (2.202.178)
226.622 20.267.952 1.758.580 3.022.685 198.147.249 299.294.011 4.101.306 303.395.317
-
-
-
-
(12.089)
(62.012)
(11.979)
(61.226)
52.797.626 45.207.950 83.024.803 70.386.468 1.457.372.719 1.286.343.406 1.562.243.693 1.386.310.930
LAPORAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI TRIWULANAN PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk Tanggal 31 Desember 2022 dan 31 Desember 2021
(8.213.844) 1.485.400
(3.378.316)
(8.359.711)
(3.568.636) 478.796
EKUITAS 15 Modal disetor a. Modal dasar
459.716 1.509.279
(dalam jutaan rupiah)
INDIVIDUAL
KONSOLIDASIAN
15.000.000 15.000.000 15.000.000 15.000.000
b. Modal yang belum disetor -/- c. Saham yang dibeli kembali ( treasury stoc k) -/-
(7.422.050) (2.202.178)
(7.422.050) (45.997)
(7.422.050) (2.202.178)
(7.422.050) (45.997)
(3.163.805)
(2.818.090)
(2.839.024)
(2.823.103)
NO
POS-POS
31 Desember 2022
31 Desember 2021
31 Desember 2022
31 Desember 2021
16 Tambahan modal disetor a. Agio
76.029.910 76.324.093 75.637.083 76.242.898
44.664.115 29.397.371 48.569.183 30.333.354
I TAGIHAN KOMITMEN 1. Fasilitas pinjaman/pembiayaan yang belum ditarik
b. Disagio -/-
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
c. Dana setoran modal
-
(2.776.220)
2. Posisi valas yang akan diterima dari transaksi spot dan derivatif/ forward
15.046.421
17.676.233
15.046.421
17.676.233
d. Lainnya
226.563
226.563
1.985.202
1.988.101
3. Lainnya
17 Penghasilan komprehensif lain a. Keuntungan
44.664.115 29.397.371 48.569.183 27.557.134
19.848.571 19.266.484 19.472.883 19.069.591
II KEWAJIBAN KOMITMEN 1. Fasilitas kredit/pembiayaan yang belum ditarik a. Committed
b. Kerugian -/-
(5.145.961)
(1.400.069)
(4.346.863)
(1.106.608)
18 Cadangan
47.827.920 32.215.461 51.170.312 31.066.592 47.827.920 32.215.461 51.408.207 30.755.766 237.895 (310.826)
-
-
491.741 85.798.322 13.658.668 69.751.674
586.848 139.655.458 9.687.797 81.246.685
a. Cadangan umum b. Cadangan tujuan a. Tahun-tahun lalu b. Tahun berjalan
3.022.685
3.022.685
3.022.685
3.022.685
- Kepentingan Non Pengendali
b. Uncommitted
85.798.322 13.656.363 69.751.674
139.655.458 9.685.749 81.246.685
TOTAL LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN
-
-
-
-
2. Irrevocable L/C yang masih berjalan
19 Laba/Rugi
3. Posisi valas yang akan diserahkan untuk transaksi spot dan derivatif/ forward
Total Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada : - Pemilik
4. Lainnya
-
-
-
-
146.436.494 149.230.459 146.976.937 150.919.771 47.827.920 32.215.461 51.170.312 31.066.592
44.664.115 29.397.371 48.333.349 27.855.902 44.664.115 29.397.371 48.569.183 27.557.134 235.834.00 (298.768)
III TAGIHAN KONTINJENSI 1. Garansi yang diterima
c. Dividen yang dibayarkan -/- TOTAL EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK 20 Kepentingan minoritas ( minority interest )
-
-
-
-
- Kepentingan Non Pengendali
- -
- -
- -
- -
TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
2. Lainnya
293.621.954 286.417.629 299.294.011 288.734.983
TRANSFER LABA (RUGI) KE KANTOR PUSAT
- -
- -
- -
- -
-
4.101.306
3.051.821
IV KEWAJIBAN KONTINJENSI 1. Garansi yang diberikan
DIVIDEN
TOTAL EKUITAS
293.621.954 286.417.629 303.395.317 291.786.804 1.750.994.673 1.572.761.035 1.865.639.010 1.678.097.734
74.853.508
51.846.115
74.854.998
51.852.611
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
LABA BERSIH PER SAHAM (dalam satuan rupiah)
316
247
338
238
2. Lainnya
-
-
-
-
Made with FlippingBook flipbook maker