ID230302-P

KAMIS 2 MARET 2023

23 MONEY & BANKING

PT BRI TBK NIM Turun, Laba Melesat

Korelasi Peningkatan Laba BRI dengan NIM, Kredit, dan Jumlah Debitur

Laba (Rp, triliun)

47,83

besaran NIM dengan pencapaian laba BRI. “Namun, faktor utama yang mempengaruhi laba BRI adalah per tumbuhan volume kredit dan juga peningkatan jumlah nasabah yang dilayani, terutama nasabah mikro,” ujar Sunarso. Hal tersebut ditunjukkan dari data NIMBRI (bank only) pada tahun 2008 sebesar 10,18%, dengan pencapaian laba hanya sebesar Rp 5,96 triliun. Saat itu jumlah nasabah pinjaman sekitar 5 juta dan volume kredit hanya sebesar Rp 161,06 triliun. Lain halnya pada ta hun 2022, laba BRI (bank only) justru meningkat pesat menjadi Rp 47,83 triliun disaat NIM BRI telah turun 33,20% dari posisi 2008. “Peningkatan laba BRI tahun 2022 tersebut lebih disebabkan oleh per tumbuhan jumlah nasabah mikro yang telah naik lebih dari tiga kali lipat menjadi lebih dari 15 juta nasa bah. Demikian halnya volume kredit telah tumbuh lebih dari enam kali lipat menjadi Rp 1.029,80 triliun jika dibandingkan dengan posisi tahun 2008,” tegas Sunarso. Posisi NIM BRI secara bank only pada 2022 di level 6,8%, cenderung turun dari tahun sebelumnya sebesar 6,89%. Sedangkan, secara konsolidasi NIM BRI berada di level 7,85% naik dari 7,70% pada 2021. Sementara, pen dapatan bunga bersih (NII) tumbuh 9,21% (yoy) menjadi Rp 124,6 triliun sepanjang 2022. “Alhamdulillah, BRI selalu didam pingi dua kawan setia, si Untung dan si Slamet sepanjang 2022, BRI Group berhasil mencatatkan laba bersih seni lai Rp 51,4 triliun atau tumbuh 67,15%

JAKARTA, ID— Meski penting untuk terus dirawat, fakta menun jukkan, net interest margin (NIM) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus menurun. Sebaliknya, laba bersih bank dengan kredit mikro terbesar itu justru terus meningkat di saat NIM menurun. Pada tahun 2010, saat NIM 10,77%, laba bersih BRI Rp 11,47 triliun. Namun, pada tahun 2022, ketika NIM tinggal 6,80%, laba bersih BRI (nonkonsolidasi) justru mencapai Rp 47,83 triliun. “Ini bukti, BRI sukses ber trans formasi. Ada efiensi, namun ada perluasan basis nasabah dan sumber pendapatan baru yang terus mening kat, yakni fee income ,” ujar CEO BRI Sunarso pada diskusi dengan para pemimpin redaksi, Rabu (1/3/2023). Pada tahun 2022, fee income BRI se besar Rp 18,8 triliun, naik dari Rp 17,1 triliun tahun 2021. Sunarso menegaskan, pendapatan bunga, khususnya besaran NIM atau margin bunga bersih bukan merupa kan faktor utama yang memengaruhi kinerja, khususnya pencapaian laba BRI. Pada 2022, NIMBRI di level 6,8%, cenderung turun dari tahun sebelum nya sebesar 6,89%. Apabila dilihat dari data historis se jak 2008-2022, BRI mencatatkan NIM tertinggi pada 2010 sebesar 10,77%, namun laba yang dihasilkan hanya Rp 11,47 triliun, dengan jumlah 5,61 juta debitur. Sedangkan, sejak 2011 hingga 2020 tren NIM BRI terus menurun, namun laba BRI justru terus mening kat. Secara bank only laba tahun 2022 BRI melesat menjadi Rp 47,83 triliun didukung peningkatan jumlah debitur

10,77

32,22

10,18

34,03

31,70

15,73

Jumlah Debitur (Orang, juta)

8,42

9,58

8,55

28,47

14,63

8,51

8,27

9,14

8,13

12,87

11,55

7,93

11,00

25,20

25,75 9,68

24,18 7,92

8,58

6,80

21,16

7,45

NIM (%)

10,23

15,08

18,35

7,04

11,47

18,52

6,98

6,89

5,06

5,28

6,00

6,05

5,83

Total Kredit (Rp, triliun)

5,61

5,96

7,31

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 161,06 205,52 246,97 283,59 348,23 430,62 403,66 558,45 635,30 702,41 798,90 859,57 880,69 943,70 1029,80

Sunarso

Sumber : BRI

menjadi 15,73 juta orang dan NIM dalam tren menurun ke 6,80%. “Nanti pasti ditanya, NIM perbank an kok sangat tinggi? Fee based yang bukan berdasarkan bunga, dari trans aksi itu Rp 18,8 triliun maka rasio fee income kita dari total fee sudah 11,37%,” tutur Direktur Utama BRI Sunarso, Rabu (1/3/2023). BRI sepanjang 2022 berhasil men cetak laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp 51,41 triliun, meningkat 67,15% secara tahunan (yoy). Pen capaian laba yang tinggi tersebut ditopang oleh pertumbuhan volume kredit dan jumlah nasabah, khususnya nasabah mikro. Di samping efisiensi yang dilaku kan, berdasarkan data historis BRI, tidak ditemukan korelasi positif antara

buh double digit yangmerupakan buah dari transformasi digital. Pendapatan berbasis komisi memberikan kontri busi yang masif terhadap kinerja BRI secara keseluruhan. “Di mana, pada akhir Desember 2022 BRI berhasil menghimpun pendapatan berbasis komisi senilai Rp 18,80 triliun atau tumbuh 10,16% (yoy), sehingga fee to income ratio mencapai 11,37%,” imbuh Sunarso. Ketiga, Sunarso menjelaskan bahwa BRI terus mengoptimalkan upaya recovery. Hal tersebut tercermin dari recovery rate BRI tahun 2022 yang mencapai sebesar 59,12%. Sehingga pendapatan recovery BRI pada akhir 2022 meningkat 33,59% (yoy). (pd/ nid)

BOPO tercatat 69,10%, semakin baik dibandingkan akhir 2021 sebe sar 78,54%. Rasio CER juga tercatat semakin membaik dari 50,25% di akhir 2021 menjadi 48,16% di akhir 2022 dan CIR semula 48,56% men jadi 47,38%, yang ar tinya semakin efisien. “Di samping itu, membaik nya kualitas kredit yang disalurkan memberikan dampak positif terha dap efisiensi yang dilakukan oleh perseroan. Dampaknya, BRI berhasil menurunkan cost of credit dari 3,78% di akhir 2021 menjadi 2,55% pada akhir 2022,” jelas Sunarso. Faktor kedua yang memberikan kontribusi besar terhadap kinerja perseroan yakni pendapatan berbasis komisi atau fee based income yang tum

dengan total aset tumbuh double digit sebesar 11,18% (yoy) menjadi Rp 1.865,64 triliun,” ujar Sunarso. Efisiensi Dia pun mengungkapkan kunci keberhasilan BRI dalam menjaga bottom l ine kinerja per usahaan. Per tama, BRI berhasil melakukan efisiensi utamanya melalui menekan biaya dana (cost of fund) melalui perbaikan funding structure pening katan dana murah (CASA). Efisiensi tersebut tercermin dari rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), cost ef ficiency ratio (CER), dan cost to income ratio (CIR) yang membaik dibandingkan periode sama tahun lalu.

JAKARTA, ID - Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar melantik dan mengambil sumpah jabatan 22 pimpinan Satuan Kerja pejabat setingkat Deputi Komisioner dan Kepala Departemen di kantor OJK Wisma Mulia 2, Jakarta, pada Rabu 1 Maret 2023. OJK juga mengumumkan promosi dan mutasi untuk 30 pejabat setingkat Kepala Departemen dan Direktur. Pelantikan tersebut merupakan upaya OJK untuk terus melakukan penguatan dan pengembangan organisasi menyesuaikan tugas baru OJK sesuai amanat undang-undang PPSK dalam bidang pengawasan sektor jasa keuangan (SJK). Langkah ini termasuk untuk meningkatkan edukasi perlindungan konsumen. "Pelantikan dan pengambilan sumpah yang baru kita saksikan tadi merupakan bukti, istilahnya itu walk the talk, kesepakatan kita dalam Destination Statement bahwa kita akan membentuk organisasi yang terintegrasi dan adaptif di OJK," ungkap Mahendra dalam siaran pers, Rabu (1/3/2023). Dia menjelaskan, penataan organisasi OJK dilakukan tidak hanya menggabungkan unit kerja yang serumpun dengan bidang tugasnya. Reorganisasi juga ditujukan untuk meningkatkan efektivitas perlindungan konsumen, pengawasan perilaku pelaku usaha jasa keuangan, dan edukasi/literasi keuangan. Selain itu, inisiatif tersebut menjawab tuntutan baru kepada OJK sesuai amanat UU P2SK terkait dengan fungsi pengaturan dan pengawasan di sektor jasa keuangan. Di antaranya menyangkut digitalisasi keuangan, konglomerasi keuangan, dan berbagai tuntutan untuk pengendalian kualitas dan pengembangan pengawasan di Perbankan, Pasar Modal dan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB). (pri) OJK Lantik 22 Pejabat Pimpinan Satuan Kerja

Penukaran Uang Warga antre menukarkan uang baru pada mobil kas keliling Bank Indonesia di pasar tradisional Bandar, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (28/2/2023). Layanan penukaran uang tersebut sebagai upaya Bank Indonesia menyosialisasikan uang baru tahun emisi 2022 secara berkelanjutan sekaligus mengedukasi masyarakat tentang keaslian uang rupiah guna menangkal peredaran uang palsu.

ANT

JAKARTA, ID - Sinyal waspada membayangi kinerja lini usaha asuransi kredit. Sepanjang kuartal IV-2022, rasio klaim untuk proteksi jangka panjang ini menembus level 127,94%. Tanpa adanya perbaikan yang berarti, klaim masih akan menggulung di masa mendatang. Waspada, Rasio Klaim Asuransi Kredit Tembus 127,94%

Pejabat OJK Dilantik

1. Teguh Supangkat , Deputi Komisioner Pengawas Konglomerasi Keuangan 2. Bambang Widjanarko , Deputi Komisioner Pengawas Bank Pemerintah dan Syariah 3. Slamet Edi Purnomo , Deputi Komisioner Pengawas Bank Swasta 4. Julius Liston Tambunan , Kepala Departemen Pengawasan Konglomerasi Keuangan

5. Defri Andri , Kepala Departemen Pengawasan Bank Pemerintah 6. Sri Kurniati , Kepala Departemen Pengawasan Bank Swasta 1 7. Jasmi , Kepala Departemen Pengawasan Bank Swasta 2 8. Deden Firman H. , Kepala Departemen Perbankan Syariah

9. Anung Herlianto EC , Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Perbankan 10. Ahmad Berlian , Kepala Departemen Pemeriksaan Khusus dan Pengawasan Perbankan Daerah 11. Eddy Manindo Harahap , Kepala Departemen Perizinan dan Manajemen Krisis Perbankan 12. Yusup Ansori , Kepala Departemen Pengendalian Kualitas dan Pengembangan Pengawasan Perbankan 13. Antonius Hari P. M. , Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Pasar Modal 14. Edi Broto , Kepala Departemen Pengelolaan Investasi dan Pasar Modal Regional 15. Siswani Wisudati , Kepala Departemen Penegakan Integritas dan Audit Khusus 16. Sumarjono , Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta 17. Giri Tribroto , Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur 18. Bambang Mukti Riyadi , Kepala OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara 19. Kristrianti Puji Rahayu , Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara 20. Darmansyah , Kepala OJK Regional 9 Kalimantan 21. Aman Santosa , Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi 22. Heni Nugraheni , Advisor Departemen Manajemen Strategis dan Perubahan sebagai Koordinator Project Management Office (PMO) Workstream Integritas Sistem Keuangan dan Penegakan Hukum.

menyadari anomali ini. Ketika itu, asosiasi meminta para pemain di lini usaha asuransi kredit untuk segera memperbaiki kinerjanya. Beberapa perusahaan bahkan dikabarkan undur diri dari bisnis tersebut. Wakil Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Bidang Information and Applied Technology Dody Dalimunthe menerangkan, asuransi kredit pada akhir tahun 2022 mengambi l pangsa pasar premi sebesar 15,9%. Lini bisnis ini melesat di posisi tiga besar sebagai kontributor premi untuk industri asuransi umum. "Ini ada peningkatan di bandingkan awal-awal asuransi kredit pada tahun 2012 , ket ika pema innya hanya beberapa per usahaan asuransi . Kemudian pada tahun 2016 mulai ada penambahan pemain di asuransi kredit, hanya saja tidak diimbangi kemampuan underwr i t ing yang seimbang," kata dia. Dody menyebut, sempat terjadi peningkatan klaim di medio 2020 karena daya beli masyarakat yang menur un sehingga kemampuan bayar cicilan pun ikut menurun. Hal tersebut untungnya direspons cepat regulator bersama pemerintahmelalui kebijakan countercyclical . "Itu membantu, tapi sifatnya hanya penundaan klaim. Kredit macet itu terjadi, kemudian direstrukturisasi, ha r apannya saa t penambahan periode angsuran nantinya daya beli masyarakat kembali naik. Saat periode restrukturisasi berakhir tapi daya beli belum pulih, maka diperpanjang kembali," kata dia.

Oleh Prisma Ardianto

Perkembangan Kinerja Asuransi Kredit

"O J K s u d a h memberikan sinyal agar kami berbenah atas asuransi kredit ini. Tapi di sisi lain, ini adalah periode proteksi jangka panjang, sehingga apa yang sudah diterima di awal-awal tahun, klaimnya baru dirasakan sekarang," ungkap Ketua Departemen Statistik Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Selasa (28/2/2023). Di a menya t akan , k l a im a t as asuransi kredit disebabkan oleh ketidakmampuan membayar karena sebab apapun dari para debitur bank maupun multifinance. Ditambah lagi, saat ini perekonomian belum bergulir dengan stabil dan berbagai r i s iko pe l emahan mas ih ter us membayangi. "Kalau dilihat klaim dibayar ke depannya, rasanya saya sepakat bahwa nantinya masih akan bergulung terus atau masih akan banyak. Karena yang telah diasuransikan sudah cukup banyak," ungkap Esti. Dia menjelaskan, industri asuransi umum sudah seharusnya belajar dari periode-periode lalu. Per tama, perhitungan premi dan pencadangan premi dari asuransi kredit berbeda dar i l ini usaha lainnya . Untuk diketahui, produk asuransi lainnya memiliki karakteristik perlindungan jangka pendek, tapi asuransi kredit relatif memberi perlindungan jangka panjang. "Jadi kalau di tanya ke depan

Perusahaan Asuransi

Indikator

Perusahaan Reasuransi

2021 13,68

2022 14,29 12,61 88,24 15,87 30,21

2021 2,82 1,79 63,48 15,71 23,25

2022 2,34 1,39 59,40 12,16 16,92

Premi (triliun) Klaim (triliun)

7,63

55,77 17,51 24,87

Rasio Klaim (%)

Pangsa pasar premi (%)

Kontribusi klaim (%)

Sumber: AAUI, diolah

"Kalau dilihat rasio klaim di kuartal IV-2022 saja, untuk asuransi kredit ini nilai rasionya sudah 128%. Artinya klaim yang dibayar sudah lebih besar daripada premi yang dicatatkan dalam satu kuartal tersebut," terang Trinita. Dia mengungkapkan, klaim dibayar asuransi kredit sepanjang tahun 2022 mencapai Rp 12,61 triliun atau tumbuh 65,3% year on year (yoy). Secara umum, pemburukan ini disebabkan oleh situasi pandemi dalam tiga tahun belakangan. "Selanjutnya, jadi apa yang harus dilakukan? Maka semuanya harus memperbaiki diri, baik itu perusahaan asuransi, bank, maupun leasing. Sebe l um r i s i ko t ersebut akan menggulung dan membahayakan sus t a i nab i l i t y dan daya t ahan perusahaan asuransi umum maupun perusahaan reasuransi," jelas Trinita. Tren Perbaikan Di sisi lain, AAUI bahkan sebelum pandemi berlangsung sudah mulai

bagaimana, untuk peluang premi tumbuh secara bisnis, kami tidak terlalu yakin ini masih akan tumbuh. Tapi secara harga sebaiknya memang sudah harus naik," beber Esti. Belum lagi, kata dia, reasuransi lokal sudahmulai gerah dengan tren kinerja asuransi kredit. Alih-alih memberi keuntungan, l ini usaha tersebut membuat kinerja keuangan reasuransi boncos . Hanya sedikit reasuransi lokal yangmasihmaumenerima pengalihan risiko dari produk asuransi kredit. Satu-satunya pilihan saat ini adalah mengal ihkan sebagian risiko ke reasuransi internasional dengan harga yang lebih mahal. Wakil Ketua Bidang Statistik&Riset Trinita Situmeang mengaku sudah mulai terjadi perbaikan-perbaikan di lini usaha asuransi kredit. Tapi hal itu belum cukup, melihat realisasi rasio klaim yang ada belakangan ini. Hanya sepanjang kuar tal IV-2022, premi asuransi kredit sebesar Rp 3,52 triliun, sedangkan klaim yang dibayarkan mencapai rp 4,51 triliun.

ANT

Target Pengguna QRIS Pembeli bertransaksi menggunakan QRIS di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Selasa (28/2/2023). Bank Indonesia menargetkan penggunaan QRIS pada tahun 2023 sebanyak 45 juta pengguna atau naik 15 juta pengguna dibandingkan tahun sebelumnya guna mempermudah transaksi aman dan nyaman serta mewujudkan transformasi digital sektor keuangan.

Made with FlippingBook flipbook maker