ID230308

rabu 8 maret 2023

16 MARKETS & CORPORATE

1.458,67

3.245,27

28.309,16

20.534,48

33.431,44

30.000 29.000 28.000 27.000 26.000

1.800 1.600 1.400 1.200

22.000 21.000 20.000 19.000 18.000

35.000 34.000 33.000 32.000

3.600 3.400 3.200 3.000

5,99

5,96

71,38

-68,71

40,47

01/03/’23 02/03/’23 03/03/’23 06/03/’23 07/03/’23

01/03/’23 02/03/’23 03/03/’23 06/03/’23 07/03/’23

01/03/’23 02/03/’23 03/03/’23 06/03/’23 07/03/’23

01/03/’23 02/03/’23 03/03/’23 06/03/’23 07/03/’23

28/02/’23 01/03/’23 02/03/’23 03/03/’23 06/03/’23

Menanti Pemulihan Kinerja Japfa Comfeed

JAKARTA, ID – PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) membukukan laba bersih inti sebesar Rp 1,5 triliun pada 2022, turun 4% dan di bawah estimasi analis. Meski kinerja 2022 tergelincir, Japfa optimistis bisa pulih di semester II-2023.

menurun di 4Q22, margin EBIT pakan hanya naik tipis menjadi 8,6% (3Q22: 8,4%, 4Q21: 5,1%) karena persediaan bahan baku yang lebih tinggi di 9M22. BRI Danareksa memprediksikan koreksi margin secara bertahap, ter utama dalam hal harga jual (ASP) pa kan ternak yang lebih mahal di 2023. Sedangkan pada tahun lalu, kenaikan ASP pakan ternak sebesar 12% telah menyebabkan pendapatan dan laba yang lebih rendah. “EBITDA 2023 dan laba direvisi turun sebesar 15% dan 30%,” sebut Victor. Analis juga merevisi perkiraan dan capaian EBITDA serta pendapatan yang lebih rendah akibat margin yang lebih rendah. Margin yang le bih rendah terutama mencerminkan asumsi harga pakan ternak (SBM) yang lebih tinggi sebesar US$ 466 per ton dari sebelumnya US$ 422 per ton dan harga livebird yang sedikit lebih murah. Analis memperkirakan pening katan margin pakan menjadi 9,1% di 2023 dari 8,2% di 2022. Sementara margin peternakan komersial diper kirakan negatif di -3,1%. Prakiraan EBITDA dan laba bersih masing-ma sing menggambarkan pertumbuhan 11% dan 8% (yoy). “Kami menurunkan rekomendasi menjadi hold dengan target harga lebih rendah Rp1.400. Hal inni

Oleh Ely Rahmawati

peternakan turun menjadi satu digit di 8,9% dibandingkan kuartal III-2022 yai tu 20,9%, dan kuartal IV-2021 di 19,1%. “Adapun segmen komersial mem bukukan margin EBIT turun 10,2% di kuartal III-2022, margin terendah ketiga di tengah pandemi covid-19,” ujar dia. Margin yang lemah mencermin kan biaya bahan baku yang lebih tinggi dan lemahnya daya beli pe langgan berpenghasilan menengah ke bawah. Volume penjualan livebird tumbuh sebesar 3% (qoq) dan 9% (yoy) memperkuat kerugian dalam peternakan komersial. Meskipun biaya pakan mentah PROSPEK JPFA BRI Danareksa Sekuritas Rekomendasi : Hold Target Harga : Rp 1.600 Harga Saat Ini : Rp 1.255 Samuel Sekuritas Rekomendasi : Buy Target Harga : Rp 1.600 Harga Saat Ini : Rp 1.255

B RI Danareksa Sekuritas menilai, margin JPFA yang menipis telah meng gerus perolehan laba bersih di sepanjang 2022. Bahkan, Japfa mencatat kerugian ti pis sebesar Rp 1 miliar di kuartal IV 222, terutama berasal dari kerugian segmen peternakan komersialnya. “Kami menurunkan rekomendasi menjadi hold untuk JPFA dengan target harga lebih rendah Rp 1.400, karena kami merevisi turun estimasi EBITDA 2023 sebesar 15%,” ungkap analis BRI Danareksa Sekuritas Vic tor Stefano dalam publikasi risetnya. Menurut Victor, kinerja yang melandai ini karena terbebani oleh bisnis peternakan komersial dan pembibitan. Pada kuatal IV-2022, pendapatan bersih dan opex relatif datar baik tahunan maupun kuar talan masing-masing sebesar Rp 12 triliun dan Rp 1,2 triliun. Profitabilitas kuartal IV-2022 yang lemah terutama disebabkan oleh marjin yang lebih rendah. Marjin laba kotor (GPM) turun sebesar 460 bps (yoy) dan 150 bps (qoq), mencerminkan marjin yang lebih rendah dalam bisnis pembibitan dan peternakan komersial. Sedangkan margin EBIT segmen

Harga Saham JPFA dalam Satu Dekade Terakhir

Antara

-0,81 -22,8 -33,2 127,3 -11,9 64,8 -28,6 -4,87 ... setelah disesuaikan dengan pemecahan saham ( stock split )

Rp

Proyeksi 2023. Kami mempro yeksikan JPFA akan mencetak pendapatan sebesar IDR 53.5 triliun pada FY23F (+9% yoy), didukung oleh pertumbuhan pendapatan dari produk broiler & konsumer (IDR 30.1 triliun, +14% yoy) dan DOC (IDR 2.7 triliun, +5% yoy). Kami memper kirakan JPFA akan mengalokasikan anggaran Capex sekitar IDR 2 triliun pada tahun 2023, terutama untuk membuka rumah potong dan tempat pembibitan DOC dan broiler baru. Kami juga memproyeksikan JPFA akan membukukan GPM sedikit le bih tinggi dibanding 2022, mencapai 16.4% (+70 bps) didukung penurunan harga SBM. Karena kebijakan upah minimum sudah mulai berlaku pada 4Q22, kami memperkirakan tidak ada peningkatan OpEx yang signifi kan, sehingga OPM JPFA diprediksi meningkat. Terkait laba bersih, kami memperkirakan JPFA akan mem bukukan EBITDA sebesar IDR 4.5 triliun (+25% yoy) dan laba bersih se besar IDR 1.7 triliun, merefleksikan pertumbuhan EPS sebesar +23%. “Kami mempertahankan reko mendasi beli untuk JPFA, meskipun dengan target harga yang lebih rendah sebesar Rp 1.600, menyi ratkan P/E 2023 sebesar 13,3 kali. Kami meyakini hasil kuartalan yang negatif hanyalah lubang kecil sebe lum JPFA menyongsong masa depan yang solid,” tandas Farhan. q

triliun. Terkait laba bersih, persero an membukukan laba bersih sebesar Rp 1,4 triliun di 2022, sejalan dengan estimasi analis yakni 102.9%, meski pun di bawah perkiraan konsensus yaitu 80%,” ujar Farhan dalam riset terbarunya. Farhan mengatakan, Japfa meng alami awal yang sulit, tetapi akan berangsur membaik. Analis mem perkirakan JPFA akan merasakan dampak dari harga bahan baku yang tinggi dan permintaan broiler & anak ayam usia sehari (DOC) yang rendah setidaknya hingga semester I-2023. “Satu hal yang dapat meringankan beban JPFA adalah potensi tingginya produksi dan ekspor soybean meal (SBM) dari Argentina dan Brazil, yang menurut USDA akan mem bantu menekan harga SBM menjadi US$ 550 per kg pada tahun 2023, di banding US$ 575 per kg pada 2022,” sebut analis. Karena itu, Farhan perkirakan JPFA akan mengalami pemulihan di semester II-2023, didukung oleh naiknya permintaan seiring dengan membaiknya kondisi makroekonomi global dan domestik. Japfa juga akan diuntungkan oleh kebijakan penye suaian suplai unggas baru-baru ini, yang mencakup pemusnahan 104 juta DOC FS dari 25 Februari – 15 April, dan kami memperkirakan lebih banyak kebijakan yang sama di bulan-bulan mendatang.

mengingat prospek bahan mentah dan harga ayam yang tidak pasti. Target harga kami diperoleh dengan menerapkan valuasi 6,8 kali rata-rata 5 tahun terhadap EBITDA 2023 sebe sar Rp 4,2 triliun,” pungkas Victor. Potensi Bangkit Analis Samuel Sekuritas Muham mad Farras Farhan menilai, Japfa Comfeed mengalami kuartal yang kurang memuaskan di akhir 2022. Japfa mencatatkan rugi bersih sebe sar Rp 8,4 miliar di kuartal IV-2022, yang disebabkan oleh penurunan pendapatan 1,07% (qoq) dan lonjakan biaya operasional (opex) sebanyak 419% (qoq) menjadi Rp 3,59 triliun, ditambah kenaikan harga bahan bakar, dan kebijakan upah minimum yang baru menyebabkan kenaikan biaya gaji dan pengiriman. Semua segmen bisnis JPFA me laporkan performa kuartalan yang cenderung turun. Pendapatan dari segmen pakan ternak turun 0,3% (qoq) menjadi Rp 3,5 triliun atau setara 28% pendapatan Japfa, dan pendapatan peternakan komersial dan produk konsumer naik tipis 1,2% (qoq) menjadi Rp 6,6 triliun, setara 53% pendapatan JPFA. “Meskipun tidak ada pertumbuhan signifikan di kuartal IV-2022, JPFA berhasil mencatatkan pertumbuh an pendapatan full-year sebesar 9% (yoy) di 2022 menjadi Rp 48,97

-3,09 ( YTD ) 17,4 -24,7

4.000

Perubahan harga saham dalam setahun, %

30 JAN ‘19 3.050

3.000

STOCK SPLIT 19 APR ‘13 1:5

2.000

1.255 7 MAR ‘23

2 JAN ‘13 1.230

1,62% JPFA naik dari titik terendah tahun lalu

9 DES ‘22 1.235

1.000

30 SEP ‘15 297

0

2013 2014

2015 2016 2017 2018 2019 2020

2021

2022

2023

Laba per Saham JPFA, 2013-2023 ... setelah disesuaikan dengan pemecahan saham ( stock split )

Rp

200

Forecast Mandiri Sekuritas

100

0

-17

-100

2023F

2013 2014

2015 2016 2017 2018 2019 2020

2021

2022

PER 21,9 30,5 14,5 8,04 14,9 11,6 10,2 18,7

9,97 -2,20 -7,30

SUMBER: MANDIRI SEKURITAS, BERITASATU RESEARCH

Prodia Siapkan Capex Rp 250 Miliar

Mitratel Akan Buyback SahamRp 1,5 Triliun

276 unit. Pada kesempatan yang sama, Direk tur PRDI Rudy Cahyadi mengatakan, layanan kesehatan yang terdapat dalam aplikasi terbaru ini meliputi pemerik saan laboratorium, pembelian suple men kesehatan, layanan home service. “Selain itu, terdapat pula beberapa fitur terbaru untuk pengguna seperti health score dan lainnya,” kata dia. Dalam membentuk PRDI, Prodia menggelontorkan dana hingga Rp 1 triliun, dengan rincian sebesar Rp 700 miliar menggunakan dana internal dan Rp 300 miliar menggunakan dana hasil IPO. Adapun dana capex tahun ini digu nakan untuk melanjutkan otomatisasi dan modernisasi fasilitas-fasilitas labo ratorium perseroan agar lebih efisien. Sementara itu, hingga kuartal III 2022, Prodia membukukan pendapatan sebesar Rp 1,57 triliun, merosot 20,62% dibandingkan periode 2021 sebesar Rp 1,99 triliun. Laba bersih perseroan turun 46,51% menjadi Rp 275,19 miliar di periode itu. (fur)

Digital Indonesia (PRDI). Aplikasi ini merupakan pembaruan dari platform serupa yang dinamai Prodia Mobile dengan pengguna saat ini mencapai 1 juta. Dengan pembaruan ini, dia menga takan, perseroan mengincar kenaik an pengguna sebesar 20%. Dengan jangkauan yang lebih luas, perseroan berharap kontribusi segmen digital naik menjadi 15% tahun ini dari tahun sebelumnya 11-12%. Maka dari itu, dia menerangkan, ta hun ini, perseroan menurunkan target ekspansi cabang baru menjadi paling banyak dua. Sebelumnya, pasca-IPO tahun 2016, Prodia gencar melakukan ekspansi cabang klinik baru hingga tujuh per tahun. Prodia saat ini mengoperasikan sebanyak 152 cabang yang tersebar di seluruh provinsi Indonesia. Selain pengoperasian klinik milik sendiri, perseroan mengoperasikan layanan kesehatan dalam bentuk kerja sama de ngan rumah sakit dan sejenis sebanyak

JAKARTA, ID - Emiten penyedia layanan kesehatan, PT Prodia Widyah usada Tbk (PRDA) menargetkan seg men digital mampu berkontribusi 15% terhadap total pendapatan tahun 2023. Selain itu, tahun ini, perseroan menyi apkan belanja modal ( capital expenditu re/capex ) sebesar Rp 250 miliar. Direktur Utama Prodia Widyah usada Dewi Muliaty menuturkan, digitalisasi layanan menjadi fokus utama perseroan tahun ini sebagai pengganti berkurangnya layanan kesehatan khusus Covid-19. Hal ini juga dilakukan seiring tingginya minat masyarakat terhadap produk digital, ketimbang datang langsung ke klinik milik Prodia. “Ke depan, layanan home service yang masuk dalam layanan digital berpo tensi menggantikan of fline service atau datang langsung ke klinik,” kata dia kepada Investor Daily , Selasa (7/3/23). Lebih lanjut dia menegaskan, aplikasi terbaru perseroan bernama U by Pro dia yang dibuat anak usaha, PT Prodia

triliun pada 2022 dibandingkan tahun sebelumnya Rp 6,86 triliun. Mayoritas pendapatan Mitratel masih berasal dari sewa menara telekomunikasi senilai total Rp 7,04 triliun atau naik 15,86%, jasa konstruksi Rp 666,77 miliar, dan jasa peren canaan pendirian menara tele komunikasi dari pihak berelasi sebesar Rp 600,6 juta. Sementara itu, saham MTEL menguat Rp 10 (1,46%) ke posisi Rp 695 pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), kemarin. Da lam satu bulan terakhir, saham MTEL naik 4,5%, namun se cara year to date turun 13,1%. Market cap Mitratel saat ini mencapai Rp 58 triliun. (fur)

usaha, kegiatan pengembang an usaha, kegiatan operasio nal, serta pembelian kembali saham,” tulis manajemen Mit ratel dalam keterangan resmi, Selasa (7/3/23). Menurut manajemen Mitra tel, saham hasil buyback itu da pat dijual kembali di masa yang akan datang dengan harga opti mal. Selain itu, buyback saham dapat memberikan keyakinan kepada para investor terhadap fundamental perseroan. Sebelumnya, Mitratel mencetak kenaikan laba bersih 29,25% menjadi Rp 1,78 triliun pada 2022, dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 1,38 triliun. Pendapatan anak usaha PT Tel kom Indonesia Tbk (TLKM) ini naik 12,5% menjadi Rp 7,72

JAKARTA,ID - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel berencana mem beli kembali ( buyback ) saham dengan dana Rp 1,5 triliun. Adapun jumlah saham yang akan di- buyback perseroan maksimal 7,8%. Saat ini, porsi saham publik Mitratel mencapai 15,38% atau setara 12,8 miliar. Perseroan memastikan, buyback saham ini tidak akan berdampak terhadap kinerja keuangan, pembiayaan, dan pendapatan. Namun, buyback saham akan menurunkan aset dan ekuitas Mitratel. “Saat ini, perseroan memiliki modal kerja dan arus kas yang cukup untuk melakukan dan membiayai seluruh kegiatan

Made with FlippingBook Digital Publishing Software