ID230313-P

senin 13 maret 2023

5 OPINION

Bagian I – upp Sinyal Kuat Pemulihan Ekonomi Global

Pemimpin Umum: Rio Abdurachman Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Primus Dorimulu

TAJUK

Sharing The Pain

Perkembangan terkini terkait optimisme akselerasi pemulihan ekonomi global semakin menguat dan nyata. Sejumlah negara maju yang pada awalnya diperkirakan memasuki zona resesi, ternyata justru menunjukkan sinyal kuat untuk pemulihan yang berkelanjutan. Kalau ada satu-dua negara mengalami resesi, mungkin hanya resesi ringan ( mild recession ) atau pelemahan ekonomi.

M emasuki annus horribilis , 2023, seruan sharing the pain kembali menemukan relevansinya. Di tahun yang mengerikan ini , horrible year , semangat gotong royong perlu kembali digemakan. Yang besar mem bantu yang kecil, yang kuat mengangkat yang lemah, yang cepat menarik yang lamban, dan yang sukses menolong yang belum sukses. Semuanya ini dilakukan dalam suasana maju bersama dan sejahtera bersama tanpa ada pihak yang merasa sebagai pemenang dan pecundang. Di bidang perbankan, seruan sharing the pain kini diarahkan kepada bank yang meraih laba besar, antara lain, aki bat net interest margin (NIM) yang tebal. Tidak semua bank, yang kini berjum lah 107, meraih laba besar. Mayoritas bank hanya sedikit membukukan laba, bahkan ada yang merugi. Yang meraih laba besar adalah bank dari Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) IV, bank dengan modal inti di atas Rp 70 triliun. Hanya empat bank yang masuk KBMI IV, yakni PT BRI Tbk, PT BCA Tbk, PT Mandiri Tbk, dan PT BNI Tbk. Keem pat bank ini mencetak laba besar. Pada tahun 2022, PT BRI Tbk ( bank only ) membukukan laba bersih Rp 47,8 triliun dan BRI Group meraih laba bersih Rp 52,4 triliun. PT Bank Mandiri Tbk dan PT BCA Tbk, masing-masing, meriah laba bersih Rp 41,2 triliun dan Rp 40,7 masuk kategori bank BUKU (Bank Umum Kegiatan Usaha) IV, yakni CIMB Niaga, Bank Danamon, Bank Panin, Bank Permata, dan Bank OCBC NISP. Ke-13 bank KBMI III meriah laba bersih lumayan besar. Selebihnya, terdapat 17 bank KBMI II —bank dengan modal inti di atas Rp 6 triliun hingga Rp 14 triliun— dan 73 bank KBMI I, bank dengan modal inti hingga Rp 6 triliun. Dua kelas bank ini harus berusaha ekstra keras. Karena selain persaingan ketat dalam mem perebutkan dana pihak ketiga (DPK), permodalan menjadi masalah utama. Jika bank dengan modal terbatas harus meningkatkan laju ekspansi kredit, maka modal harus ditambah agar capital adequacy ratio (CAR) tidak tergerus. Seruan sharing the pain dimaksudkan agar bank dengan laba besar bersedia mengurangi labanya dengan cara menu runkan bunga kredit dan NIM. Bagi korporasi besar dengan pinjaman ratu san hingga triliunan rupiah, penurunan bunga kredit 0,5% saja sangat berarti. Sedang bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), penurunan suku bunga tentu sangat membantu. Namun, untuk sampai pada sharing the pain kita perlu mengetahui terle bih dahulu di mana masalah utama para debitur, khususnya pelaku usaha mikro —termasuk ultra mikro— yang jumlahnya mencapai 64 juta. Bagi pelaku usaha mikro, level bunga kredit saat ini triliun pada ta hun yang sama. Sedang BNI Tbk memb u k u k a n laba bersih Rp 18,3 triliun. D i b a w a h KBMI IV, ada 13 bank yang masuk KBMI III, yakni bank den gan modal inti di atas Rp 14 triliun h i ngga Rp 70 triliun. Lima dari 13 bank KBMI III sebelumnya

sudah cukup memadai. Bank KBMI IV umumnya mematok bunga kredit bagi usaha mikro 18%-20% setahun. Band ingkan dengan BPR memberikan bunga kredit 35% setahun dan ribuan rentenir yang memberikan bunga 5% sehari, 35% sepekan, atau 150% sebulan. Di mana pain point atau kesulitan utama yang dihadapi 64 juta pelaku usaha mikro? Mereka umumnya ke sulitan akses mendapatkan pendanaan. Tumbuh suburnya rentenir disebabkan oleh minimnya akses pelaku usaha mikro terhadap pendanaan. Sebagian besar pelaku usaha mikro bergerak di bidang perdagangan dan kebiasaan mereka adalah bunga harian dan ming guan. Pinjam pagi, mengembalikan sore hari atau pinjam awal pekan, melunasi akhir pekan. Dengan mengenal pain point usaha mikro, perbankan tidak salah dalam sharing the pain . Perbankan perlu lebih cepat dalam melayani permintaan kredit. Hilangkan prosedur yang berbe lit. Di era digital, kredit bisa diputuskan dalam hitungan menit dan kredit sudah bisa disalurkan pada hari yang sama atau minimal sehari kemudian. Di saat The Federal Reserve (Fed) dan sejumlah bank sentral dunia agresif menaikkan suku bunga acuan, imbauan agar perbankan menurunkan bunga kredit rasanya kurang pas. Yang dihara pkan dari perbankan tahun ini adalah kemampuan memper tahankan suku bunga kredit. Mereka diimbau ikut us-menerus justru akan membuat dunia usaha bangkrut dan jika NPL membeng kak, perbankan juga ikut bangkrut seperti Silicon Valley. Ke depan, bank yang sehat adalah bank yang efisien. Meski suku bunga tidak dinaikkan, bank tetap bisa mem bukukan laba asalkan efisien. Agar efisien, bank perlu menurunkan biaya overhead , antara lain, biaya gedung, biaya SDM, biaya administrasi, biaya transpor tasi, dan sebagainya. Biaya overhead bisa diturunkan dengan digi talisasi. Agar tidak tergantung pada NIM, perbankan perlu mencari sumber pen dapatan lain, yakni fee based income . Di Jepang, NIM perbankan di bawah 1%, sedang Indonesia masih tebal sekitar 4,9%. Jika fee based income bisa diting katkan, perbankan akan lebih ringan dalam menekan NIM. Ekonomi dunia sedang sulit. Sejum lah pengamat menggambarkan tahun 2023 sebagai annus horribilis, tahun mengerikan. Korena di tengah kelang kaan pasokan akibat rantai pasok yang belum pulih, datang Perang Rusia vs Ukraina yang hingga kini belum bisa diketahui kapan berakhir. Dunia dilanda hiperinflasi dan akselerasi kenaikan suku bunga. Dalam situasi ini, kita mengharapkan perbankan nasional sharing the pain . Se buah harapan yang tidak mudah untuk diwujudkan. q berbagi beban dengan pelaku u s a h a m i k r o d e ng a n t i d a k ikut-ikutan me naikkan bunga kredit. Akibat kenai kan fed fund rate (FFR), ekonomi AS mulai goyah. Kebangkr ut an Bank Silicon Val ley adalah sirene resesi ekonomi. Kenaikan suku bunga yang ter

pertumbuhan ekonomi Tiongkok telah dinaikkan menyusul data sentimen kuat pada Februari. Para analis dan ekonom mem perkirakan PDB Tiongkok akan tumbuh 5,5% pada 2023, atau naik dari perkiraansebelumnya sebesar 5,2%. Ekonomi Tiongkok telah mengalami rebound setelah ber akhirnya kebijakan nol Covid-19 sehingga meningkatkan optimis me bahwa ekonomi global dapat melewati resesi tahun ini. Prospek Ekonomi di Luar Tiongkok Salah satu negara industri di Asia, yakni Korea Selatan, terindi kasi memiliki prospek yang cerah hingga 2024, di mana investor akan mengantisipasi pemulihan ekonomi negara itu mulai tahun ini. Prospek jangka pendek yang belumkuat diperkirakanmembaik pada paruh kedua 2023. Para eko nomdananalismeyakini kemajuan ekonomiNegeriGinseng inimemi liki peluang terbesar di semester kedua setelah masa konsolidasi hampir tiga tahun sejak pandemi melanda negara itu. Di Taiwan, negara produsendan eksportir microchip terbesar di du nia, setelah berhati-hati pada akhir 2022 karena penurunan perangkat keras teknologi dan masalah geo politik, kini para analisdanekonom telah meningkatkan outlook -nya terhadap negara ini. Fundamental ekonominya tampak stabil atau membaik, dengan valuasi telah diatur ulang serta indikator risiko geopolitik telah dimoderasi. Untuk India, kisah pertumbuh an ekonomi negara ini tetap kuat, denganPDBdiperkirakan tumbuh moderat dari hampir 7% pada 2022 menjadi 6% pada 2023 ini. Dengan terkendalinya pandemi Covid-19 yang lebih cepat dibandingkan negara-negara lain di Asia, pere konomian India memang melaju lebih cepat dan solid. Di Asean, perekonomian Vi etnam diperkirakan melonjak dengan laju pencapaian PDB sebesar 7,2% pada 2023 dan 6,7% pada 2024, menyusul pemulihan pertumbuhan mengesankan se besar 8,02% pada 2022. Vietnam memiliki potensi berkembangkuat pada jangka menengah, ditopang oleh omzet penjualan ritel yang mengalami per tumbuhan baik pada separuh akhir tahun 2022 yang menunjukkan membaiknya kegiatan ekonominya. Di samping itu, arus modal investasi asing langsung (FDI) terus meningkat, meskipun pros peknya akan bergantung pada perekonomian global. Perkiraan inflasi rata-rata sebesar 5,5% pada 2023 dan 2024 (berbanding 3,2% pada 2022)mungkin akanmenjadi ancamanbagi pemulihan ekonomi berkelanjutan Vietnam. Negara Asean lainnya, yakni Filipina, jugamenunjukkan pemu lihan ekonomi yang baik. Sebelum 2022 berakhir, memang pandemi Covid-19memukul keras ekonomi Filipina. Negara ini jatuh ke dalam jurang resesi pada 2020 (awal pandemi Covid-19), di mana PDB terkontraksi 9,6%. Hal ini sangat kontras dengan per tumbuhan ekonomi yangcepat di tahun-tahun sebelumnya. Apa penyebab kejatuhan ekono mi negara Filipina saat pandemi dan mampu bangkit sekarang. Bagaimana prospek ekonomi In donesia? ( Bersambung ke tulisan bagian II ). *

layanan umum naik ke 55,0 pada Februari 2023 dari sebelumnya 52,9 pada Januari 2023. Ini me nandakan laju ekspansi aktivitas tercepat sejak Agustus tahun lalu. Bisnis barunaik paling tinggi sejak April 2021, dan pertumbuhan eks por baru mencapai level tertinggi hampir empat tahun, karena pe longgaran pembatasan Covid-19 membantu mengangkat jumlah konsumen dan permintaan. Selain itu, tingkat pekerjaan meningkat untuk pertama kalinya dalam empat bulan terakhir, de ngan penciptaan lapangan kerja yang paling meningkat sejak No vember 2020 disertai akumulasi timbunan pekerjaan pada tingkat paling lemah sejak Oktober lalu. Di sisi harga, baik biaya input maupun harga yang dikenakan tumbuh moderat. Akhirnya, senti men bisnis tetap tinggi, meskipun

perampingan yang terus berlanjut dalam rangka efisiensi. Nonfarmpayrolls meningkat 517 ribu dan penjualan ritel membu kukan kenaikan bulanan terbesar sejakMaret 2021. Rilis hasil Survei Lowongan Kerja dan Perputaran TenagaKerja (JOLTS) untuk Janu ari diperkirakanmenggembirakan. Terbukti, lowongan pekerjaan tetap kuat, naik menjadi di atas 11 juta. Sebagai pembanding, terdapat 7 juta lowongan pekerjaan pada Februari 2020 sebelum pandemi. Meskipun demikian, 11 juta lo wongan pekerjaan yang tersedia tersebut lebih rendah dibanding kan puncaknya sebanyak 12 juta pada Maret 2022. Menariknya, sebagiankaryawan merasa yakin tentang prospek pekerjaannya sehingga secara sukarela bersedia meninggalkan pekerjaan lama untuk beralih ke

Oleh Ryan Kiryanto *)

S ebenarnya sinyal cerah itu sudah diekspos oleh Dana Moneter Internasi onal (IMF) lewat rilis ter barunya, World Economic Outlook (WEO) edisi Januari 2023 (31/1). Dalam laporan itu, IMF merevisi ke atas perkiraan per tumbuhan ekonomi dunia tahun ini menjadi 2,9%, lebih tinggi 0,2 poin dari perkiraan Oktober 2022. Harapan positif datang dari pembukaan kembali ekonomi Tiongkok. Namun pertumbuhan global yang diproyeksikan untuk 2023 dan 2024 tetap berada di bawah rata-rata tahunan historis 2000-2019 yang sebesar 3,8%. Bagaimana pun, proyeksi IMF terkini itumemberikan penguatan optimisme terhadap membaiknya perekonomian global. Salahsatuperekonomiannegara maju yang disorot adalah Amerika Serikat (AS). Pengetatankebijakan moneter oleh The Fed terbukti mampumelandaikan inflasi secara cukup meyakinkan, sehingga me munculkanekspektasi barubahwa dari semester per tama hingga akhir 2023 ini The Fed hanya akan menahan (baca: pause atauberhen ti sebentar) laju suku bunga acuan tanpa harus ada dorongan untuk menaikkan sekian basis poin lagi. Setelahnya akan ada spirit The Fed untuk melandaikan suku bunga acuan kembali ke “arah normal” berkisar 2%-3% di awal 2024 nanti. Di sinilah roda pere konomian AS dipacu lebih cepat untuk kembali ke masa sebelum pandemi Covid-19. Data hingga Februari lalu me nunjukkan aktivitas manufaktur mengalami kontraksi tipis, semen tara sektor jasa terus berkembang dengan solidmenurut rilis Institute of Supply Management (ISM) Non-Manufacturing Index . Ini ada lah indeks ekonomi berdasarkan survei terhadap lebih dari 400 eksekutif pembelian dan pasokan perusahaan non-manufaktur atau jasa. Pada Februari lalu indeks sek tor jasa di AS berada di 55,1 atau sedikit berubah dari 55,2 pada Januari dan di atas ekspektasi 54,5. Peningkatan yang lebih cepat terlihat untuk pesanan baru (62,6 atau tertinggi sejak November 2021 berbanding 60,4 pada Janu ari), pesanan ekspor baru (61,7 berbanding59), dan lapangankerja (54 atau tertinggi sejak Desember 2021 berbanding 50). Selain itu, tekanan harga me reda (65,6 berbanding 67,8) dan pengiriman pemasok turun (47,6 atau kinerja pengiriman tercepat sejak Juni 2009 berbanding 50). Se mentara itu, persediaan naik (50,6 berbanding 49,2) dan produksi melambat (56,3 berbanding 60,4). Sebagian besar para produsen jasa yang disurvai menunjukkan sikap positif tentangkondisi bisnis. Pemasok terus meningkatkan kapasitas dan logistik mereka, sebagaimana dibuktikan dengan pengiriman yang lebih cepat. Gambaran ketenagakerjaan telah membaik untuk beberapa industri, meskipun pasar tenaga kerja ketat. Beberapa industri melaporkan

Seruan sharing the pain dimaksudkan agar bank dengan laba besar bersedia mengurangi labanya dengan cara menurunkan bunga kredit dan NIM.

Harapan positif datang dari pembukaan kembali ekonomi Tiongkok.

tingkat optimisme belumberanjak naik signifikan. Prospek pemulihan ekonomi Tiongkok yang lebih cepat dari perkiraan sebelumnya dibayang -bayangi oleh risiko geopolitik ter kait relasinya denganAS. Rupanya pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan prospek hubungan dengan AS masih membebani pikiran para investor. Meskipun mereka dan pemimpin bisnis optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun ini, tetapi mereka masih memiliki kekhawatiran ten tang ketegangan geopolitik antara Tiongkok dan AS. Dalam perhelatan Konferensi MakroGlobal Asia Pasifik di Hong Kong belum lama ini, para investor dan pemimpin bisnis yang dipilih sebagai respondendimintaberbagi pemikiran tentang risiko terbesar terhadap per tumbuhan global pada 2023. Hasilnya mencengang kan, sebanyak 44% responden mengatakan ketegangan antara AS dan Tiongkok adalah risiko yangmenyebabkanmereka paling mengkhawatirkan ekonomi dunia tahun ini. Kekhawatiranberikutnya adalah kenaikan inflasi sebanyak 26%, risiko geopolitik lainnya 15%, dan resesi yang disebabkan oleh ke bijakan 13%. Tetapi pada saat yang sama, sebagianbesarmemperkira kan ekspansi PDB Tiongkok akan melonjak ketika ekonomi dibuka kembali. Itulahmengapa perkiraan

pekerjaan baru. Alhasil, tingkat pengangguran turun signifikan menjadi 3,4% dan mencapai level terendah dalam 53 tahun. Perusahaan penyedia jasa juga terusmempekerjakan secara luas, ditandai kabar baik di mana pelaku industri melaporkan peningkatan pekerjaan pada Februari lalu. Saat data ketenagakerjaan nonper tanian dirilis, diperkirakan para pengusaha akan menambahkan sebanyak 270 ribu pekerjaan baru selama bulan tersebut. Hanya saja, ketahanan aktivitas sektor jasa dapat meningkatkan tekanan pada pembuat kebijakan di Federal Reserve untuk berbuat lebihbanyakmemerangi inflasi. In flasi jasa akan lebih lambatmereda sehingga ini menjadi “tambahan pekerjaan” bagi The Fed untuk melandaikan inflasi pada jalur yang berkelanjutan kembali ke level 2% melalui kebijakan suku bunga ketat. Pembukaan kembali Tiong kok dan prospek ekonomi yang membaik di Korea Selatan dapat menggeser pusat gravitasi di pasar negara berkembang Asia ke utara, sedikit menjauh dari India dan ne gara-negara Asean. Inilah laporan terkini yang dirilis oleh Goldman Sachs Research . Yang menarik untuk Tiongkok, purchasing manager index (PMI) Ekonomi Tiongkok sebagai Referensi

POJOK IDE

Presiden minta Bulog serap gabah petani sebanyak banyaknya. Jaga keseimbangan harga di tingkat petani, pedagang, dan masyarakat. Pos Indonesia siap distribusikan bantuan pangan untuk atasi stunting . Semua sumber daya dukung mesti dikerahkan.

*) Ekonom dan Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia/LPPI).

Dewan Redaksi: Enggartiasto Lukita (Ketua) Rio Abdurachman, Iman Pambagyo, Lili Yan Ing, Primus Dorimulu, Marwata, Anthony Wonsono, Apreyvita D. Wulansari

MANAGEMENT: Executive Chairman : Enggartiasto Lukita. Direktur Utama : Rio Abdurachman.

Wakil Direktur Utama : Apreyvita D. Wulansari. Direktur Digital & Business Development : Anthony Wonsono. Direktur Keuangan & Direktur Umum : Tania Kirana. Direktur Bisnis : Melly Marliani. Direktur Legal : Patricia Tambunan

Wakil Pemimpin Redaksi : Abdul Aziz. Redaktur Senior: Hari Gunarto. Redaktur Pelaksana : Ester Nuky. Wakil Redaktur Pelaksana : Nasori, Jauhari Mahardhika (online). Redaktur : Abdul Muslim, Edo Rusyanto, Euis Rita Hartati, Eva Fitriani, Fransiscus Rio Winto, Harso Kurniawan, Imam Suhartadi, Iwan Subarkah, Parluhutan Situmorang (online), Thomas E. Harefa, Tri Listiyarini, Tri Murti, Totok Hari Subagyo, U Heri Gagarin (foto). Wakil Redaktur : Amrozi Amenan, David Gita Roza (foto), Ely Rahmawati, Emanuel Kure, Grace Eldora Sinaga (online), Happy Amanda Amalia, Imam Mudzakir, Indah Handayani (online), Kunradus Aliandu, Leonard Al Cahyoputra, Mardiana Makmun, Nida Sahara, Rangga Prakoso, Ridho Syukra, Thresa Sandra Desfika (online). Reporter : Arnoldus Kristianus, Muhammad Ghafur Fadillah, Muawwan Daelami, Prisma Ardianto. Surabaya : Amrozi Amenan. Sekretariat Redaksi : Chandra Wijayanti (Kepala), Litbang : Alam Surawijaya, Fernando Sihotang. Produksi : Gianto (Kepala), Agustinus W. Triwibowo, R. Thatit Tri Adiwanto. Desain Grafis : Rochadi Kusmabrata. Advertising : Unggul Wicaksono, Adhyatma Warih (General Manager). Marcomm & Event Management : Lucky Sukmawati (Manager), Circulation : Dwi Erna Sari. Alamat Redaksi dan Iklan: Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36, Jakarta 12950, Redaksi: Telp. (021) 29957500, Fax. (021) 5277983/ 81, Iklan: Telp. (021) 29957500, Fax. (021) 5277983 / 81, Email Iklan: iklan.investordaily@investor.co.id, Alamat Sirkulasi : Graha Investor, Jl. Padang No. 22, Ps. Manggis, Setiabudi, Manggarai. Tlp 021- 29957555 WA 0877-8005-7578 Rek. sirkulasi: CIMB NiAGa, 800065640800 Fax. (021) 5200976, Surabaya: Jl. Taman Apsari No. 15-17 Kompleks PWI Surabaya Telp. (031) 5479837 Fax. (031) 5479837, Tarif Iklan : Display BW Rp 70.000/mmk, FC Rp 80.000/mmk, Prospektus, Lap. Keuangan, RUPS/RUPO dsb BW Rp 22.000/mmk, FC Rp 32.000/mmk, Harga belum termasuk ppn 11%. No Rekening: BCA Cab. Kuningan Jakarta AC. 217.30.90111, CIMB Niaga Cab. Gatot Subroto Jakarta AC. 226.0100364007 (Rek. Iklan), CIMB Niaga: 226.0100448005 (Rek. Sirkulasi) Percetakan: PT. Gramedia Jl. Palmerah Selatan No. 22-28 Jakarta Pusat. Isi di luar tanggung jawab percetakan.

■ Investor Daily menerima kiriman surat pembaca dan artikel opini minimum 7.500 karakter. Artikel opini dapat dikirim melalui pos ke alamat redaksi atau e-mail: koraninvestor@investor.co.id. Wartawan Investor Daily tidak diperkenankan menerima imbalan dalam bentuk apa pun dari narasumber.

Made with FlippingBook - professional solution for displaying marketing and sales documents online